Jakarta (ANTARA) - Suasana di kediaman bakal calon presiden Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara, Nomor 4, Jakarta Selatan, terpantau masih sepi pada hari Sabtu pukul 19.50 WIB.

Hingga saat ini, belum terlihat elite partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengunjungi kediaman Prabowo.

Tidak hanya kediaman Prabowo, rumah nomor 35 di Jalan Sriwijaya I yang letaknya sekitar 100 meter dari kediaman Prabowo juga terlihat sepi. Lokasi tersebut sering menjadi tempat para elite Gerindra maupun KIM melakukan rapat tertutup.

Sejumlah awak media sejak siang hingga malam ini masih berjaga-jaga di area depan rumah Prabowo maupun tenda media center untuk menantikan adanya keterangan pers dari Koalisi Indonesia Maju mengenai siapa pendamping Prabowo dalam kontestasi Pemilu 2024.

Sementara itu, Partai Golkar pada hari ini telah resmi mengusulkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.

"Saya tanya dahulu, mengusulkan dan mendukung Mas Gibran Rakabuming Raka untuk dipasangkan dengan Pak Prabowo sebagai bacawapres. Apakah setuju? Pak Prabowo, semua setuju?" kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, saat membacakan hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu.

Pertanyaan Airlangga dijawab setuju oleh semua peserta Rapimnas.

Airlangga juga menanyakan kepada seluruh ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar untuk kesediaan mendukung bakal cawapres dengan umur di bawah 40 tahun.

"Bismillah, maka saya ketok usulan Partai Golkar yang saya akan serahkan kepada Bapak Prabowo, ini untuk dibawa dalam pertemuan forum ketum partai," kata Airlangga.

Baca juga: Kaesang diiringi Mars PSI setibanya di kediaman Prabowo
Baca juga: Kaesang dijadwalkan kunjungi kediaman Prabowo sore ini


Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberi sinyal bakal calon presiden Prabowo Subianto mengantongi satu nama bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya maju pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Walaupun demikian, Zulkifli Hasan (Zulhas) enggan menyebut nama itu karena tidak ingin mendahului Prabowo yang memimpin gabungan partai pengusungnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Ya satu, masa namanya dua. Nama itu sudah ada di kantong Pak Prabowo. Saya enggak boleh mendahului. Saya tidak boleh mendahului," kata Zulkifli di rumah dinasnya, kompleks menteri Widya Chandra, Jakarta, Jumat (20/10) malam, setelah menerima kedatangan Prabowo.

Zulhas tidak menampik situasi dapat berubah karena dinamika politik yang memungkinkan apa pun untuk terjadi. Namun, dia menegaskan kembali Prabowo telah mengantongi nama yang disepakati partai anggota Koalisi Indonesia Maju.

"Ada satu yang disepakati. Nanti coba ditanyakan kepada Pak Prabowo, sudah dikantongi beliau. Itu ada diterima dan ada tidak diterima. Jadi, sebetulnya yang disepakati partai-partai sudah ada namanya di kantong Pak Prabowo. Sekarang kita lihat, tentu perkembangan politik cepat," kata Zulkifli.

Prabowo Subianto saat ini menjadi satu-satunya bakal calon presiden yang belum mengumumkan bakal cawapresnya sekaligus belum mendaftar ke KPU RI. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI membuka pendaftaran untuk pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden sejak Kamis (19/10).

Dua bakal capres lainnya, yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. mendaftarkan diri mereka lebih dahulu pada hari pertama pendaftaran dibuka oleh KPU.

Meski demikian, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana pada Jumat menyebut Prabowo mengajukan dua surat izin mencalonkan diri maju Pilpres 2024 dan cuti kepada Presiden RI. Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui dua surat tersebut.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19—25 Oktober 2023.

Pewarta: Cahya Sari
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023