Bagas/Fikri menundukkan unggulan pertama itu dengan rubber game 21-11, 16-21, 21-12 dalam pertandingan berdurasi 54 menit yang berlangsung di Jyske Bank Arena.
"Kami senang bisa kembali ke final tapi masih ada pertandingan besok jadi harus kembali fokus menyiapkan segala sesuatunya," kata Bagas melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta, Minggu.
Fikri mengatakan, kunci kemenangan mereka atas ganda putra peringkat kedua dunia itu ialah saling percaya dan menjaga komunikasi dengan baik selama pertandingan.
Selain itu, performa yang membaik dari sejumlah turnamen sebelumnya masih mereka rasakan sehingga termotivasi ingin melanjutkan tren positif pada Denmark Open.
"Setelah kalah di babak pertama Arctic Open 2023, kami latihan saja seperti biasa. Tapi memang ada semangat yang ditambah untuk turnamen kali ini. Momentum bagus kami dari Kejuaraan Dunia dan China Open ingin kami teruskan, dan alhamdulillah sekarang bisa ke final," papar Fikri.
Baca juga: Semifinal Denmark Open sisakan persaingan Fajar/Rian vs Bagas/Fikri
Soal strategi, mereka juga masih mempertahankan pola permainan seperti babak-babak sebelumnya, yaitu dengan bersikeras mendikte lawan agar mengikuti pola mereka.
"Kami menerapkan pola yang sama seperti kemarin, kami tidak mau terbawa pola lawan. Kami fokus bagaimana tetap bermain dengan yang kami mau. Kami juga bisa mengantisipasi apa yang Fajar/Rian mau lakukan hari ini," kata Bagas.
Pada babak final turnamen BWF Super 750 itu, juara All England 2022 tersebut akan bertemu dengan Aaron Chia/So Wooi Yik asal Malaysia. Berdasarkan catatan pertemuan mereka, sejauh ini duo Malaysia masih unggul atas Bagas/Fikri dengan skor 0-3.
Seluruh pertemuan tersebut terjadi pada 2023, yaitu pada turnamen Singapore Open, Indonesia Open, dan Japan Open.
"Semoga kami bisa menampilkan yang maksimal seperti yang kami lakukan dari babak pertama sampai hari ini," kata Fikri.
Baca juga: Ana/Tiwi dapat pelajaran positif dari kekalahan di Denmark Open
Baca juga: Ginting bertekad tingkatkan konsistensi permainan seusai Denmark Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
