Kendari (ANTARA) - Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) Yusmin menginstruksikan kepada seluruh siswa SMA/SMK sederajat se-Sultra menggelar doa bersama dan salat gaib untuk warga Palestina.

“Saya sudah menginstruksikan seluruh kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB agar besok Senin, 23 Oktober 2023 menggelar doa bersama dan salat gaib untuk warga di Palestina,” ungkap H.Yusmin saat membuka Festival Pelajar Nusantara (FPN) yang berlangsung di RRI Kendari, Minggu.

Yusmin menjelaskan, doa tersebut akan dipimpin langsung oleh masing-masing perwakilan agama secara bergantian dan dilakukan usai upacara pengibaran Bendera Merah Putih.

"Selain doa bersama para pelajar, guru-guru dan para kepala sekolah (Kepsek) yang beragama Islam atau Muslim juga akan melaksanakan shalat gaib," ujar Yusmin.

Yusmin berharap, dengan doa-doa yang akan dilantunkan dan salat gaib oleh para pelajar di Sultra, nantinya warga Palestina bisa mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT dan diberi ketabahan.

“Doa dan salat gaib nantinya akan berlangsung serentak. Semoga ini bisa memberikan dukungan moril kepada saudara-saudara kita di Palestina. Semoga mereka diberikan keselamatan dan perlindungan,” imbuh Yusmin.

Hingga kini telah banyak korban jiwa berjatuhan dalam tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Berbagai elemen masyarakat dari belahan dunia terus melakukan aksi sosial dan lantunan doa-doa untuk warga Palestina.

Festival Pelajar Nusantara 2023 ini, LPP RRI Kendari memusatkan kegiatan lomba kreasi baris berbaris dan lomba tari Lulo berlangsung selama dua hari dari 22-23 Oktober 2023.

"Jadi kegiatan ini digelar dalam dua jenis lomba yang dipertandingkan para pelajar yakni lomba kreasi baris berbaris dan lomba kreasi tari lulo khas daerah suku Tolaki," kata Satria Ananda Ketua Panitia FPN 2023 LPP RRI Kendari.

Ketentuan lomba kreasi ini lanjutnya sesuai kesepakatan dalam technical meeting, setiap pesertanya merupakan siswa siswi SMA atau SMK sederajat dan terdaftar pada sekolah di Sulawesi Tenggara.

"Masing-masing sekolah mendelegasikan sekurang-kurangnya dua tim, beranggotakan delapan orang putra putri. Setiap tim mendaftar ulang sebelum mengikuti lomba dan pengambilan nomor urut lomba minimal sebelum lomba dimulai," jelasnya.

Baca juga: Dari Amman hingga Jakarta, ribuan Muslim kecam serangan Israel ke Gaza

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023