Sungai Kapuas tidak terlepas dari sejarah berdirinya Pontianak.
Pontianak (ANTARA) - Perhelatan karnaval air memperingati Hari Jadi ke-252 Kota Pontianak yang diikuti Sultan Pontianak IX Syarif Machmud Melvin Alkadrie bersama Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono serta sejumlah raja se-Nusantara hingga negeri jiran sebagai agenda napak tilas berdirinya Kota Pontianak, berjalan meriah.

"Sungai Kapuas tidak terlepas dari sejarah berdirinya Pontianak. Melalui karnaval air kami ingin mengajak semua yang hadir untuk mengenang sejarah para leluhur terdahulu yang telah berjasa mendirikan Pontianak," kata Sultan Kadariah Pontianak IX Syarif Machmud Melvin Alkadrie, di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu.

Iring-iringan tujuh kapal wisata dan 12 sampan dengan hiasan dan ornamen khas Melayu Pontianak juga bisa menarik wisatawan untuk datang ke Pontianak.

Perjalanan napak tilas mengenang sejarah awal berdirinya Pontianak dimulai dari Dermaga Istana Kadriyah Kesultanan Pontianak menyusuri Sungai Kapuas menuju Makam Kesultanan Pontianak di Batulayang.

Sultan Pontianak IX Syarif Machmud Melvin Alkadrie menerangkan, karnaval air yang digelar rutin setiap tahun oleh Kesultanan Pontianak dalam rangka memperingati hari awal berdirinya Pontianak pada 252 tahun silam.

Dalam momentum usia yang ke-252 ini, Sultan Pontianak IX berharap Kota Pontianak lebih maju dan masyarakatnya juga sejahtera. Untuk itu, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban dan ketenteraman.

"Apalagi sekarang sudah mulai memasuki tahun-tahun politik, oleh sebab itu mari kita jaga kebersamaan ini supaya Pontianak tetap aman dan damai," katanya lagi.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendukung karnaval susur sungai ini sebagai bagian dari mengenang sejarah cikal bakal Pontianak yang telah berusia 252 tahun. Istimewanya, napak tilas lewat karnaval susur sungai tahun ini dihadiri raja-raja se-Nusantara hingga dari Malaysia.

"Mudah-mudahan agenda ini tidak semata ritual religi atau napak tilas, tetapi bisa dikemas sebagai bagian dari agenda wisata sejarah yang menarik bagi yang mengikutinya," ujarnya.

Menurutnya, karnaval air ini juga sebagai wujud pelestarian budaya dan sejarah. Untuk menjadi bagian dari destinasi atau kalender pariwisata, karnaval air ini bisa dikemas dengan bentuk kreativitas dan inovasi yang menarik.

"Sehingga tidak hanya melibatkan masyarakat Pontianak saja tetapi juga tamu-tamu dari luar Kota Pontianak," kata dia pula.
Baca juga: Pemkot Pontianak akan kemas karnaval air jadi agenda wisata

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023