Istanbul (ANTARA) - Perekonomian China tumbuh dengan stabil dan tetap berada pada jalur yang tepat, demikian disampaikan oleh seorang akademisi Turki.

Menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China, Produk Domestik Bruto (PDB) China meningkat 4,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal ketiga (Q3) dan tumbuh 5,2 persen (yoy) pada tiga kuartal pertama 2023.

Pandemi berdampak negatif terhadap banyak perekonomian maju, namun tidak seperti banyak perekonomian lainnya, China berhasil menghindari momok inflasi tinggi, kata Selcuk Colakoglu, Direktur Pusat Studi Asia-Pasifik Turki (Turkish Center for Asia-Pacific Studies) yang berbasis di Ankara, dalam sesi wawancara baru-baru ini dengan Xinhua.

Akademisi itu mengatakan bahwa pemerintah China "sejak awal" berhasil mengendalikan inflasi, dan memuji upaya-upaya China dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Data-data terbaru menunjukkan bahwa perekonomian China stabil ... Dan tingkat pertumbuhan ekonomi China lebih tinggi dari rata-rata global, sebuah hasil positif lainnya bagi perekonomian China," imbuhnya.

Data yang diumumkan baru-baru ini menunjukkan bahwa perekonomian China terus pulih, dengan produksi dan pasokan yang semakin meningkat. Akademisi itu mengatakan permintaan pasar China juga meluas, serta kualitas pembangunannya membaik. 

"Jadi prospek ekonomi China jauh lebih positif dibandingkan beberapa perekonomian maju lainnya di seluruh dunia," tuturnya.

Akademisi itu juga mengatakan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi akan sangat penting bagi perekonomian China, mengingat meningkatnya kekhawatiran mengenai perubahan iklim dan isu lingkungan hidup.

"Jadi transformasi dari sektor konvensional ke pembangunan ramah lingkungan maupun ekonomi hijau akan menjadi kunci bagi semua negara. China juga punya rencana strategis dalam hal itu," imbuhnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023