Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan ada 35 varietas unggul padi hasil pemuliaan tanaman menggunakan teknologi pemaparan radiasi (iradiasi) sinar gamma.

"Sampai Tahun 2023, dengan memanfaatkan teknologi pemuliaan mutasi radiasi, BRIN telah melepas 35 varietas unggul padi," kata Kepala Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi Organisasi Tenaga Nuklir BRIN Irawan Sugoro saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan teknologi iradiasi sinar gamma bisa untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, terutama dalam menghadapi perubahan iklim, seperti kekeringan, salinitas tinggi, banjir, meningkatnya serangan hama, dan kesuburan yang menurun.

Teknologi ini bertujuan mengubah genetik dan sifat dari tanaman agar menjadi lebih baik dibandingkan dengan induknya.

Baca juga: BRIN ingatkan petani tentang dampak buruk pestisida bagi bawang merah

Proses iradiasi menargetkan materi genetik DNA tanaman, sehingga mutasi yang terjadi diharapkan dapat menghasilkan sifat-sifat baru yang menguntungkan, seperti memendekkan umur panen, meningkatkan produktivitas, tahan hama, dan tahan kekeringan.

Ia mengatakan berdasarkan hasil mutasi tersebut, usia tanam padi bisa diperpendek menjadi tiga bulan, serta dapat meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat tergantung varietas.

"Awalnya hanya 5-6 ton bisa ditingkatkan 10-11 ton," katanya.

Selain berhasil melepas 35 varietas unggul padi hasil iradiasi sinar gamma, BRIN juga berhasil melakukan teknik mutasi ini ke beberapa komoditas lain, antara lain 15 varietas kedelai, tiga sorgum, dua kacang hijau, satu kacang tanah, satu gandum, dan satu pisang.

Baca juga: BRIN: Perubahan iklim sebabkan tumbuhan punah
Baca juga: BRIN: Perlu strategi pengembangan produk bambu
Baca juga: BRIN pelajari cara tumbuhan bertahan hidup

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023