Kalau ada yang keluar wajar. Pasar harus ada koreksinya agar sehat."
Jakarta (ANTARA News) - Investor asing yang kembali mengambil posisi jual menekan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga ditutup anjlok senilai 2,72 persen di akhir pekan ini.

IHSG BEI ditutup turun 135,89 poin atau 2,72 persen ke posisi 4.865,32, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 29,75 poin (3,58 persen) ke level 801,34.

"Asing tercatat melakukan jual bersih di pasar saham reguler sebesar Rp1,763 miliar," kata Kepala Riset eTrading Securities, Bertrand Raynaldi, di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan, saham yang cukup aktif terkena aksi jual itu adalah Semen Indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), dan Unilever (UNVR).

Secara teknikal, lanjut dia, melemahnya IHSG BEI pada akhir pekan ini menghasilkan kecenderungan yang sama pada indikator MACD (Moving Average Convergence/Divergence).

MACD atau rata-rata pergerakan konvergensi/perbedaan adalah satu indikator dari analisis teknikal yang diciptakan oleh Gerald Appel pada tahun 1960an untuk menilai kelebihan beli atau kelebihan jual dengan melihat hubungan antara MA (moving average atau rata-rata pergerakan) jangka panjang dan pendek.

MACD juga menunjukkan perbedaan antara eksponensial pergerakan rata-rata (exponential moving average /EMA) yang cepat dan lambat dari harga penutupan di bursa saham. Appel menggunakan periode pemantauan dalam 12 dan 26 hari

Sejak 2000, yang ditandai dengan jatuhnya saham dot.com di pasar bursa, maka MACD tidak banyak direkomendasikan sebagai metode utama dalam melakukan analisis, namun hanya digunakan sebagai alat pemantau belaka.

"Kondisi itu mengindikasikan pada Senin mendatang indeks BEI masih berpotensi melanjutkan koreksinya di kisaran 4.800 hingga 4.985 poin," katanya.

Ia merekomendaikan beberapa saham yang dapat diperhatikan, yakni Astra International (ASII), Malindo Feedmill (MAIN), dan Perusahaan Gas Negara (PGAS).

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Uriep Budhi Prasetyo, secara terpisah mengatakan bahwa aliran investasi asing yang keluar dari pasar saham domestik masih wajar.

"Kalau ada yang keluar wajar. Pasar harus ada koreksinya agar sehat," ujarnya.

BEI pada Jumat mencatat transaksi perdagangan saham sebanyak 160.883 kali dengan volume mencapai 3,804 miliar lembar saham senilai Rp6,942 triliun.

BEI juga mencatat saham yang menguat 44, sementara yang melemah sebanyak 258 saham, dan yang tidak bergerak nilainya 74 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 263,17 poin (1,21 persen) ke level 21.575,26, indeks Nikkei-225 turun 26,49 poin (0,21 persen) ke level 12.877,59, dan Straits Times melemah 4,96 poin (0,16 persen) ke posisi 3.188,66.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013