Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat mendesak para pemimpin Turki tidak mengeluarkan "komentar yang memperkeruh suasana".

Hal itu dikemukakan juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki setelah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh "teroris" memicu protes anti-pemerintah.

"Kami tetap mendukung ... protes damai dan kebebasan berbicara yang ditegaskan oleh setiap individu di negara ini," kata Jen Psaki kepada wartawan seperti dikutip AFP

Ia menambahkan bahwa Washington "akan mendorong setiap pejabat  untuk menahan diri dari memberikan komentar retorika yang tidak bermanfaat dan komentar tidak perlu yang tidak akan membantu menenangkan aksi yang ... terjadi di Turki. "

Erdogan berikrar untuk terus maju dengan rencananya guna membangun kembali sebuah taman yang telah memicu munculnya aksi protes yang diwarna kekerasan selama sepekan.

Berbicara di Tunis, Erdogan menuding ekstremis dan agitator asing dalam aksi kekerasan yang terjadi.

"Di antara para demonstran, ada ekstremis, beberapa dari mereka terlibat dalam terorisme," katanya kepada wartawan saat mengomentari aksi yang terjadi pekan lalu di  Taksim Square Istanbul.

Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan pada "kebrutalan polisi" dalam upaya untuk memadamkan gelombang protes.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013