Dana dari Jepang saat ini banyak masuk ke sini (pasar saham domestik). Kalau ada yang keluar wajar, pasar harus ada koreksinya untuk ambil untung,"
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai aliran investasi asing yang masuk ke dalam pasar saham domestik masih relatif cukup tinggi meski sebagian dana telah keluar akibat aksi ambil untung.

"Dana dari Jepang saat ini banyak masuk ke sini (pasar saham domestik). Kalau ada yang keluar wajar, pasar harus ada koreksinya untuk ambil untung," ujar Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan, kalau dibandingkan dengan bursa saham negara lain, indeks BEI dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan yang relatif cukup positif.

"Di saat bursa Filipina dan China turun kita masih positif," ucap dia.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, saat ini, pemodal asing cenderung melakukan penarikan dananya setelah indeks saham Dow Jones juga sedang masuk dalam tren pelemahan.

"Namun, kondisi itu cukup baik untuk pasar yang sehat setelah nilainya terus menanjak harus ada saat koreksi. Secara fundamental pasar modal Indonesia juga masih memiliki prospek yang baik," kata dia.

Ia memproyeksikan penarikan dana asing yang terjadi pada bursa saham di Indonesia dipastikan hanya berlangsung sementara, dan investor asing akan masuk kembali ke pasar Indonesia.

Menurut Satrio, pada awal tahun ini merupakan sejarah bagi pasar modal Indonesia karena investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) hingga Rp20 triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengaku bahwa pihaknya tidak khawatir terhadap keluarnya dana investor asing dari pasar modal Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Ia mengatakan bahwa pasar modal Indonesia masih menjadi tempat yang menarik bagi investor asing seiring dengan pertumbuhan laba emiten yang relatif cukup positif dan tingkat pengembalian ekuitas (ROE) emiten di BEI yang tinggi.

(KR-ZMF/D007)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013