Washington (ANTARA) - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (23/10) menetapkan 31 pusat teknologi untuk membantu memacu inovasi, memperkuat manufaktur, dan menciptakan lapangan kerja di seluruh negara itu.

"Kami akan berinvestasi di sejumlah teknologi penting seperti bioteknologi, material penting, komputasi kuantum, manufaktur canggih, sehingga AS akan kembali memimpin dunia dalam inovasi di semua bidang," kata Biden.

Gedung Putih pada Senin merilis bahwa pusat teknologi yang mencakup 32 negara bagian AS dan Puerto Rico itu berfokus pada pengembangan industri inovatif, termasuk semikonduktor, energi bersih, mineral penting, bioteknologi, pengobatan presisi, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum.

Pusat-pusat teknologi regional yang ditetapkan tersebut terletak di negara bagian seperti Montana, Wisconsin, Vermont, Nevada, Illinois, dan Oklahoma, sebuah langkah untuk memperluas investasi teknologi yang sebagian besar terkonsentrasi di segelintir kota di AS, seperti San Francisco, Seattle, dan Boston ke daerah-daerah lain di negara itu.

Program tersebut, yang secara resmi disebut Program Pusat Teknologi dan Inovasi Regional, disahkan oleh Undang-Undang CHIPS dan Ilmu Pengetahuan, yang ditandatangani oleh Biden pada Agustus 2022.

Pusat-pusat teknologi itu merupakan hasil dari proses yang dialokasikan oleh Departemen Perdagangan AS pada Mei lalu dengan total dana hibah sebesar 500 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.943) untuk sejumlah kota.

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan bahwa kementeriannya tahun depan berencana untuk memberikan kepada sekitar lima hingga 10 dari 31 pusat teknologi tersebut dana sebesar masing-masing hingga 75 juta dolar AS.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023