Beijing (ANTARA) - Federasi Bisnis Singapura (Singapore Business Federation/SBF) akan menghadiri pameran impor penting di China untuk keenam kalinya pada November mendatang dengan memimpin delegasi bisnis yang terdiri dari 500 lebih perwakilan bisnis senior dari 56 perusahaan Singapura untuk mencari peluang pasar baru.

Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE), yang dijadwalkan berlangsung di Shanghai pada 5-10 November, akan diikuti oleh sekitar 40 persen peserta pameran Singapura untuk pertama kalinya, sementara 60 persennya merupakan peserta pameran yang sudah pernah mengikuti pameran sebelumnya, kata CEO SBF Kok Ping Soon dalam sebuah konferensi pers pada Senin (23/10).

"CIIE masih menjadi platform penting bagi bisnis Singapura dalam mengembangkan bisnis mereka di pasar China, terutama di bidang-bidang yang memiliki pertumbuhan tinggi seperti inovasi digital dan keberlanjutan," kata Kok.

"Mengikuti CIIE untuk pertama kalinya seperti makan durian untuk pertama kalinya. Anda merasa penasaran dan bersemangat sebelum mencicipi buahnya dan langsung jatuh hati setelah gigitan pertama," ujar Cha Pei Pei, CEO International FLS Corp., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan yang akan mengikuti CIIE untuk kedua kalinya.

Menempati area ekshibisi seluas hampir 1.286 meter persegi tahun ini, Paviliun Singapura di CIIE keenam akan memamerkan berbagai macam produk dan jasa di bidang barang konsumsi, makanan dan produk pertanian, serta perdagangan jasa.

China telah menjadi mitra dagang terbesar Singapura sejak 2013, sementara Singapura masih menjadi sumber investasi asing terbesar bagi China selama periode tersebut.

Menurut Survei Bisnis Nasional SBF 2022/2023, 46 persen perusahaan Singapura yang disurvei memiliki perwakilan di China. Di antara perusahaan-perusahaan yang berencana melakukan ekspansi ke luar negeri, 21 persen di antaranya ingin menanamkan modalnya di China. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023