setelah empat tahunan Papua Diving Academi melakukan penyelamanan pasti membersihkan ekosistem bawah laut untuk menjaga tempat tinggal ikan tidak rusak.
Sentani (ANTARA) - Papua Diving Academy menyatakan untuk konsen menjaga ekosistem laut di Teluk Tanah Merah, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Direktur Papua Diving Academi Sopia Sorontauw saat dihubungi dari Jayapura, Selasa mengatakan kurang lebih empat tahun berinisiasi untuk membersihkan bawah laut di Teluk Tanah Merah.

“Kita bersihkan bawah laut dari sampah plastik, botol, kaleng, nelon dan jangkar yang selama ini merusak ekosistem bawah laut,” katanya.

Menurut Sopia, empat tahunan lalu hingga saat ini ketika Papua Diving Academi melakukan penyelamanan pasti membersihkan ekosistem bawah laut untuk menjaga tempat tinggal ikan tidak rusak.

“Kita juga sudah dua tahun ada bekerjasma dengan NGO (Non Gevertmental Organization) asal Belanda Hapin di salah satu titik di Teluk Tanah Merah kita melakukan penanaman terumbu karang,” ujarnya.

Sopia menjelaskan sejauh ini sudah ada 20 rumah karang yang diturunkan di lokasi, Kiti Kiyepa, Kampung Tablasupa, Distrik Depapre.

“Kita juga dorong pantai Kiti Kiyepa yang tadinya bukan abjek wisata menjadi pilihan utama wisata selain pantai Amai,” katanya.

Dia menambahkan Kiti Kiyepa saat ini Papua Diving Academy mendorong untuk menjadi pantai bebas sampah.

“Tidak boleh wisatawan yang datang tinggalkan sampah dan kita upayakan dan menjadikan Kiti Kiyepa contoh tata kelola pantai bebas sampah di Papua khususnya Kabupaten Jayapura,” ujarnya.

Masyarakat adat sekitar pantai Kiti Kiyepa, kata Sopia, sangat mendukung upaya pelestarian ekosistem bawah laut dan kebersihan daratnya.

“Masyarakat ikut mendukung dengan tidak lagi menggunakan alat mancing tidak ramah lingkungan dalam menangkap ikan,” katanya.

Tidak hanya praktik langsung, tetapi sosialisasi juga diberikan kepada masyarakat untuk memahami betapa besar pentingnya karang untuk kehidupan manusia.

Sopia mengatakan edukasi terus diberikan untuk memberikan pemahaman, kenapa karang harus ditanam kembali, tidak boleh ada jangkar perahu atau kapal di area terumbu karang karena akan merusak ekosistem bawah laut.

“Setelah kita lakukan edukasi dan eksen langsung menanam karang maka masyarakat di sana sudah tidak lagi merusak terumbu karang,” ujarnya.
Baca juga: Taman bakau Biak, mengangkat ekonomi warga dan jaga ekosistem pantai
Baca juga: Pengamat berharap pembangunan di 3 provinsi baru tidak rusak ekosistem

Baca juga: Ada akademi menyelam di Kampung Tablasupa Jayapura

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023