“Yang pasti harus latihan lebih keras lagi karena saya harus persiapan untuk Paralympic Paris, jadi setelah ini, awal tahun saya masih ada kualifikasi dua kali lagi, jadi saya harus latihan lebih keras, lebih ekstra lagi untuk bisa lebih baik lagi dari hari ini,” kata Widiasih saat dijumpai di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium, China, Selasa.
Mengenai kualifikasi Paralimpiade tahun depan, Widiasih mengatakan akan ada setidaknya dua turnamen penting termasuk Kejuaraan Dunia Para Angkat Berat (Powerlifting), yang harus ia ikuti.
Untuk poin menuju Paralimpiade 2024 Paris, Widiasih mengatakan poinnya sudah terpenuhi dan aman. Sehingga, turnamen-turnamen mendatang diharapkan dapat lebih memoles dan mematangkan lagi penampilan jelang pesta olahraga terbesar sedunia untuk atlet penyandang disabilitas itu.
Baca juga: Ni Nengah pecahkan rekor kelas 45kg ASEAN Para Games
“Untuk saat ini poin saya aman. Kalau dari ranking, saya sudah lolos ke Paralympic, hanya saja tahun depan saya harus, wajib mengikuti dua kali lagi (turnamen penting),” kata peraih medali perak Paralimpiade 2020 Tokyo itu.
Mengenai penampilannya di Hangzhou, ia menilai pesaing terberatnya yaitu lifter tuan rumah Zhe Cui tampil kuat dan konsisten.
“Memang China ini lawan saya yang paling tangguh. Tapi, saya salut karena dia salah satu menjadi inspirasi saya untuk bisa one day… saya akan gantikan tempat dia. Dia juga meraih medali emas di (Paralimpiade 2020) Tokyo,” kata Widiasih.
Sementara itu, Tim Indonesia per Selasa (24/10) pukul 17.30 waktu Hangzhou berada di posisi kesembilan pada klasemen sementara dengan tiga medali emas, empat medali perak, dan lima perunggu.
Skuad Merah Putih ditargetkan mampu finis dalam 10 besar Asian Para Games 2022 Hangzhou dengan raihan 19 medali emas, 23 perak, dan 25 perunggu.
Baca juga: Ni Nengah Widiasih rebut medali perak di Asian Para Games Hangzhou
Baca juga: Menpora sebut progres pencapaian medali APG Hangzhou sesuai rencana
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
