Jakarta (ANTARA) - Indonesia berkomitmen untuk memperkuat multilateralisme dan menjadi bagian dari solusi dalam permasalahan global, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Saat menyampaikan sambutannya lewat rekaman video pada HUT ke-78 PBB di Jakarta, Selasa, Retno mengatakan bahwa semangat kolaborasi dan spirit multilateralisme sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan global.

“Mari kita teguhkan komitmen bersama untuk berkolaborasi mewujudkan kemakmuran bagi semua,” katanya.

Retno menuturkan salah satu upaya Indonesia dalam memperkuat multilateralisme adalah melalui keanggotaan Indonesia dalam Dewan HAM PBB.

Setelah melakukan pendekatan meminta dukungan kepada negara-negara anggota PBB, Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB untuk keenam kalinya dalam pemilihan rahasia yang dilakukan oleh Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 10 Oktober 2023.

Indonesia memperoleh suara tertinggi, yakni 186 suara dari 192 suara negara anggota PBB untuk menjadi anggota Dewan HAM pada periode 2024-2026 mewakili Asia-Pasifik.

Angka perolehan suara ini merupakan yang tertinggi yang pernah diperoleh Indonesia sepanjang sejarah pencalonannya dalam Dewan HAM PBB.

Indonesia telah menjadi anggota Dewan HAM PBB pada periode 2006–2007, 2007–2010, 2011–2014, 2015–2017, dan 2020–2022.

”Terpilihnya Indonesia sebagai Dewan HAM yang keenam kalinya dan memperoleh suara terbanyak merupakan wujud kepercayaan yang diberikan bagi Indonesia untuk terus dapat berkontribusi bagi pemajuan dan pelindungan HAM,” kata Retno.

Hari PBB diperingati setiap 24 Oktober bersamaan dengan diberlakukannya Piagam PBB. Piagam PBB menetapkan salah satunya tujuan PBB.

Adapun tujuan PBB adalah menjaga perdamaian dan keamanan internasional, mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa, mencapai kerja sama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan, dan meningkatkan penegakan hak asasi manusia.

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Valerie Julliand, mengatakan bahwa PBB tetap menjadi harapan untuk masa depan yang lebih cerah dalam skala global. Ia memaparkan, sejak didirikan 78 tahun lalu, PBB telah berkontribusi pada kesejahteraan umat manusia.

"Sejak PBB didirikan, perang dunia ketiga telah dihindari, jutaan anak telah divaksinasi, hak-hak perempuan telah maju, populasi yang rentan diberi suara. Meskipun memiliki keterbatasan dan ketidaksempurnaan, PBB terus menjadi harapan terbaik kita untuk perdamaian," kata Julliand.

Baca juga: Kampanye Indonesia dalam Dewan HAM PBB
Baca juga: PBB "sangat khawatir" atas situasi HAM yang memburuk di Tepi Barat
Baca juga: Yasonna sebut Indonesia jadi anggota Dewan HAM bentuk apresiasi dunia

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023