Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) memastikan Program Imunisasi Rutin Lengkap yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dilakukan kepada anak aman untuk dilakukan.

"Vaksinasi terbukti aman, karena sudah ada riset yang terpublikasi yang semuanya didasari penelitian ilmiah," kata Wakil Ketua Komnas KIPI Toto Wisnu Hendrarto di Jakarta, Selasa.

Toto mengungkapkan Imunisasi Rutin Lengkap bukanlah merupakan hal baru, sebab sejumlah negara di dunia telah melakukan upaya serupa di negaranya masing-masing.

Lebih lanjut, dia menyebutkan keempat belas jenis vaksin yang disediakan secara gratis oleh Pemerintah bukanlah vaksin jenis baru, karena sebelumnya vaksin sejenis sudah ditemukan, namun hanya bisa diperoleh dengan cara membayar.

Baca juga: Kemenkes kemukakan keunggulan Imunisasi Rutin Lengkap untuk anak

Baca juga: Kemenkes pastikan vaksin HPV pada perempuan tidak berdampak mandul


"Dahulu, untuk vaksin heksavalen, PCV, dan 13 antigen, dan rotavirus harus membayar sekitar Rp 2,5 juta. Alhamdulillah, sekarang Pemerintah sudah menanggung dalam program imunisasi nasional gratis," ujarnya.

Kemudian, Toto juga menyebutkan program Imunisasi Rutin Lengkap yang dilakukan di Indonesia dilakukan atas rekomendasi para ahli di Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI).

Rekomendasi ITAGI dibuat berdasarkan rekomendasi global, beban penyakit pada suatu negara, vaksin yang aman, efektif, dan ketersediaannya, demonstrasi program, serta analisis ekonomi terkait dampak dari program vaksinasi tersebut.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir terhadap suntikan ganda dalam program tersebut, karena suntikan ganda juga terbukti aman berdasarkan sejumlah riset yang telah terpublikasi.

Senada dengan Toto, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine menyebutkan program Program Imunisasi Rutin Lengkap juga dilakukan berdasarkan pengukuran perbandingan dengan negara lain atau benchmarking terhadap negara tetangga dan negara maju.

"Negara lain sudah berapa (jenis vaksinnya), mereka bertambah terus. Imunisasi bukan program yang menetap, bahkan mungkin ada yang mencapai 16 atau 17 jenis vaksin," ujarnya.

Maka dari itu, Prima memastikan vaksinasi aman dilakukan, karena vaksin yang diterapkan terbukti efektif, aman, dan dapat mengatasi beban penyakit yang terdapat di Indonesia.*

Baca juga: BRIN: Mitigasi difteri ampuh dengan imunisasi DPT lengkap

Baca juga: Dokter RSCM tekankan pentingnya deteksi dini saat hadapi difteri

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023