melalui Konsain para santri dapat memakmurkan bumi dengan cara menyejahterakan masyarakat
Balikpapan (ANTARA) - Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma'ruf Amin membuka Silahturahmi Nasional (Silatnas) Kontak Santri Agribisnis Indonesia (Konsain) VII di Pondok Pesantren (Ponpes) Syaichona Cholil di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Konsain ini bukti santri tidak pernah diam. Melalui Konsain para santri dapat memakmurkan bumi dengan cara menyejahterakan masyarakat," kata Wapres, Selasa.

Menurut Wapres, memakmurkan bumi ini merupakan perintah Allah SWT dengan berbagai kegiatan ekonomi mulai dari pertanian, perdagangan, perindustrian dan lain sebagainya.

KH Ma'ruf Amin asal Ponpes Tebu Ireng, Jombang, tersebut meminta santri menjadi agen perbaikan dalam semua sektor, di antaranya kemasyarakatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial.

Baca juga: Ribuan produk dari santri siap dibawa ke pasar dunia
Baca juga: Menko PMK minta pemda ikut berkontribusi majukan ponpes

Selain itu, Wapres juga mengingatkan santri agar tidak hanya berperan untuk menjaga diri sendiri maupun lingkungan sekitar, namun harus lebih dari itu, yakni menjaga tanah air dan mencintai tanah air.

"Cinta Tanah Air bagian dari iman, oleh karena itu santri tidak takut berjuang," tuturnya.

Cinta Tanah Air menurut  Wapres merupakan inspirasi kebangkitan nasional serta yang mendorong proklamasi dan perjuangan kemerdekaan.

"Ketika baru merdeka tentara dan polisi belum terkonsolidasi, dengan fatwa jihad 22 Oktober, santri bergerak dan seterusnya, yang satu puncaknya peristiwa 10 November," papar Kyai Ma’ruf.

Baca juga: Bantul gerakkan santri aksi bersih sungai cegah pencemaran makin buruk
Baca juga: Bupati Banjar: Santri jadi inspirasi masyarakat berakhlak mulia


Menurut Kyai Ma’ruf, santri bukan hanya menjadi Rizalus Sholihin, tetapi harus menjadi Rizalus Muslihin, yaitu orang yang melakukan perbaikan di semua hal atau Rijalus Islah.

Rizalus Islah adalah tugas para Nabi yang diteruskan para ulama yang dilanjutkan oleh para santri.

"Jadi seperti dikatakan Nabiullah Ibrahim AS, In Uriidu Illal Ishlah. Kami tidak menghendaki apa-apa kecuali Al Islah, perbaikan Masthatotum. Semampu saya, Wama Taufiqi Illa Billah. Jadi tugas Nabi adalah gerakannya itu Harakatul Islah dan langkah Ulama juga Qudwah Islahiyah begitu juga para santri sebagai penerusnya," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Pejabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik berjanji akan terus menggelorakan syiar Islam di Benua Etam untuk membangun kesamaan, kesetaraan keagamaan antara rohani dan jasmani.

"Insya Allah, syiar Islam akan senantiasa bergema di Kaltim. Mohon dukungannya Bapak Wapres," kata Akmal Malik. 

Baca juga: Muhaimin: Santri harus siap jadi pemimpin di setiap level
Baca juga: MPR: Hari Santri momentum tingkat peran santri dalam pembangunan
Baca juga: Wali Kota Semarang: Santri pilar pertahanan moral dan agen perubahan

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023