Jakarta (ANTARA) - Pelajar National High Jakarta School bernama Charlize Alena Prabowo menemukan beragam manfaat dari ramuan tradisional asli Indonesia yakni jamu.

"Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa luas jamu dikonsumsi masyarakat dan apakah jamu sungguh memiliki efek menyembuhkan seperti obat-obatan resmi di apotek atau yang diresepkan dokter,” ungkap Charlize pada Selasa.

Charlize melakukan penelitian untuk memperoleh pemahaman atas manfaat mengonsumsi jamu di masyarakat umum.

"Saya sangat berminat mempelajari biologi. Terutama cara kerja tubuh dan penyakit umum yang diderita manusia," tambahnya.

Terlebih, dia melihat banyak orang di sekitarnya terutama yang berasal dari desa gemar mengonsumsi jamu untuk mengobati diri sendiri saat sakit.

Hal tersebut mendorongnya melakukan lebih mendalam meneliti terkait praktik mengonsumsi jamu dan manfaat yang diperoleh bagi pengobatan atau kesehatan.

Ia menjelaskan, penelitian dimulai dengan memilih beberapa bahan herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti jahe, kunyit, madu dan jeruk nipis.

Fokus penelitian fokus pada fungsi kandungan alami dari tumbuhan herbal bagi tubuh ketika dikonsumsi. Penelitian kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara secara acak ke berbagai kalangan masyarakat di Jakarta.

"Saya juga wawancara kalangan profesional di bidang kesehatan. Saya ingin tahu pendapat mereka mengenai manfaat mengonsumsi jamu bagi masyarakat," tutur Charlize.

Berdasarkan hasil penelitiannya, dikumpulkan 50 partisipan dari berbagai kalangan dan usia yang ada di Jakarta. Diketahui 36 orang mau mengonsumsi jamu sedangkan 14 orang lainnya tidak tertarik.

Selain itu dalam waktu mengonsumsi, dari 36 partisipan lainnya sebanyak 14 orang minum jamu saat sakit, 11 orang sering minum setidaknya seminggu sekali, hingga sisanya jarang minum.

Dengan demikian, melalui serangkaian penelitiannya, dia meyakini jamu memiliki fungsi nyata dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti diabetes hingga kanker.

"Jamu terbukti bisa sembuhkan penyakit yang disebabkan virus, bakteri, bahkan kanker," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal), Dr. (Cand.) menyampaikan bahwa mengonsumsi tanaman obat atau herbal bisa membantu menanggulangi efek buruk polusi udara pada tubuh.

Menurut Inggrid tanaman herbal memiliki sifat antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, adaptogenik yang membantu tubuh beradaptasi dengan stres, imunomodulator yang menjaga sistem kekebalan tubuh, dan antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Baca juga: Ganjar-Mahfud minum jamu dan makan pecel usai cek kesehatan

Baca juga: BPOM tegah ekspor obat tradisional ilegal seberat 5 ton ke Uzbekistan

Baca juga: BPOM dorong percepatan pengembangan obat berbahan alam

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023