Kami berharap AS akan bekerja sama dengan China untuk menindaklanjuti pemahaman bersama antara kedua kepala negara, meningkatkan komunikasi dan dialog
Beijing (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi dijadwalkan untuk berkunjung ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Menlu AS Antony Blinken dan pejabat lainnya.

"Atas undangan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China yang juga Menteri Luar Negeri Wang Yi akan mengunjungi Amerika Serikat pada 26 - 28 Oktober," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Selasa (24/10).

Baca juga: Menlu RI akan ikuti tiga pertemuan di PBB terkait isu Gaza

Selain bertemu dengan Menlu AS Anonty Blinken, Wang Yi juga akan bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

"Selama kunjungannya ke AS, Menteri Luar Negeri Wang Yi akan bertukar pandangan dengan para pejabat tinggi AS mengenai hubungan bilateral dan isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama kedua negara," tambah Mao Ning.

Wang Yi juga akan menyampaikan posisi China dan pandangan China mengenai hubungan bilateral dengan AS.

"Kami berharap AS akan bekerja sama dengan China untuk menindaklanjuti pemahaman bersama antara kedua kepala negara, meningkatkan komunikasi dan dialog, memperluas kerja sama praktis, mengelola perbedaan dengan baik dan bersama-sama mengembalikan hubungan bilateral ke jalur yang sehat dan stabil," ungkap Mao Ning.

Menlu Wang Yi juga diketahui telah menghubungi menteri luar negeri Israel dan Palestina melalui sambungan telepon untuk membicarakan konflik Palestina dan Israel pada Senin (23/10).

"Menlu Wang Yi telah berbicara melalui telepon dengan menteri luar negeri Israel dan Palestina dan sudah menyatakan dengan sangat jelas bahwa semua negara mempunyai hak untuk membela diri, namun harus menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi keselamatan warga sipil," kata Mao Ning.

Baca juga: Indonesia dorong sidang khusus di Majelis Umum PBB terkait isu Gaza

Wang Yi dalam pembicaraan itu juga menekankan bahwa sangat penting untuk mencegah eskalasi konflik dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih buruk.

"Saya ingin menekankan bahwa China tidak mengejar kepentingan pribadi apa pun dalam permasalahan Palestina. Kami sangat berharap agar permasalahan Palestina dapat diselesaikan secara komprehensif, adil dan bertahan lama berdasarkan solusi dua negara," ungkap Mao Ning.

Tujuan China, menurut Mao Ning, adalah agar permasalahan keamanan dari semua pihak dapat diatasi secara menyeluruh.

Konflik di Gaza, yang berada di bawah pengeboman dan blokade Israel dimulai sejak 7 Oktober 2023 ketika kelompok Palestina Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, satu serangan mendadak ke segala penjuru yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Serangan tersebut disebut sebagai pembalasan Hamas atas penyerbuan Masjid Al Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan operasi militer udara tanpa henti dengan sasaran Hamas di Jalur Gaza.

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel hingga sejauh ini mencapai 5.791 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan masih ada 16.297 orang terluka.

Sementara itu diketahui lebih dari 1.400 warga Israel tewas akibat konflik tersebut.

Baca juga: Dubes Arrmanatha: Indonesia tidak tinggal diam dalam isu Gaza

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023