Kawasan BIMP-EAGA juga mencatatkan neraca perdagangan sebesar 84,8 miliar dolar AS dari 70,2 miliar dolar AS
Jakarta (ANTARA) - Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menilai kawasan Sub-Regional Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) tumbuh positif selama kepemimpinan Indonesia periode 2022-2023.

Dari indikator makro ekonomi, BIMP-EAGA mencatatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil sebesar 7,7 persen ke angka 392,1 miliar dolar AS.

“Kawasan BIMP-EAGA juga mencatatkan neraca perdagangan sebesar 84,8 miliar dolar AS dari 70,2 miliar dolar AS,” kata Edi dalam pertemuan Tingkat Pejabat Senior BIMP-EAGA, dikutip melalui keterangan resmi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: Ajang ACE-YS siap memajukan ekonomi kreatif di tingkat regional.

Menurutnya, BIMP-EAGA perlu menciptakan lebih banyak lagi dampak transformatif terhadap integritas kawasan, efisiensi kegiatan ekonomi serta mendorong keberlanjutan.

Edi menyampaikan bahwa BIMP-EAGA perlu memanfaatkan momentum perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia ke Kalimantan Timur yang terletak di Selat Makassar yang merupakan jalur pelayaran alternatif, baik dari parameter strategis maupun konektivitas.

Agenda utama Pertemuan Tingkat Pejabat Senior BIMP-EAGA yakni laporan perkembangan 8 klaster dalam kerja sama BIMP-EAGA dan pemberian estafet Chairmanship BIMP-EAGA dari Indonesia kepada Brunei Darussalam yang akan menjadi Ketua periode 2023-2024.

Terkait laporan ke 8 laporan klaster, beberapa capaian penting klaster transport pada 2023 antara lain pembukaan jalur konektifitas baru antara Tanjung Silopo di Sulawesi Barat ke Lahad Datu, Sabah, Malaysia.

Kemudian implementasi BIMP-EAGA MoU on Cross Border Movement of Commercial Buses and Coaches melalui rute Pontianak-Kuching-Bandar Seri Begawan, penerbangan kargo dari Bandar seri Begawan ke Balikpapan telah berjalan dengan frekuensi 3x/minggu, dan pembukaan kembali Bandara internasional Balikpapan, Manado, dan Makassar untuk perjalanan internasional.

Baca juga: Jubir Kemenlu: Indonesia kembali jadi pemimpin global di era Presiden Jokowi

Sementara itu klaster lainnya juga melaporkan inisiasi pembentukan BIMP-EAGA Higher Education Network, pelaksanaan Green Cities Action Plan (GCAP), pelaksanaan ICT CEO Forum dan festival budaya Budayaw, kerja sama di bidang pariwisata, serta proyek-proyek pengembangan kapasitas lainnya.

“Wilayah kita diberkati dengan sumber daya alam yang berlimpah, lokasi yang strategis, dan perekonomian yang dinamis. Mari kita arahkan Koridor Ekonomi BIMP EAGA untuk menjadi penghubung bagi berbagai wilayah dan membuka jalan bagi era baru kolaborasi, saling menghormati, dan pertumbuhan bersama,” ujar Edi.

Pertemuan tersebut juga menyambut baik pembentukan BIMP-EAGA Parliamentary Forum sebagai sarana komunikasi antara eksektif dan legislatif dalam pembangunan sub-kawasan.

Selain itu, apresiasi disampaikan kepada kontribusi berkelanjutan Asian Development Bank (ADB) melalui kerja sama BIMP-EAGA.

Pertemuan itu merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) BIMP-EAGA ke-26 yang dilaksanakan pada 23-26 Oktober 2023.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023