Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam berat yang larut dalam limbah industri.
 
Kepala Pusat Riset Fotonik dari Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN Isnaeni mengatakan kerja sama riset itu dilatarbelakangi adanya cemaran logam berat, baik di lingkungan perairan maupun tanah.
 
"Kandungan logam berat umumnya terlarut dalam limbah industri, seperti industri pupuk, cat, mineral tambang, elektronik, bahkan sisa pewarna batik," ujarnya dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.
 
Kerja sama riset tersebut untuk mengidentifikasi jenis dan kadar logam berat dengan surface plasmon resonance (SPR) sensor, sintesis nano partikel tungsten disulfide (WS2), dan pelapisannya dengan pulsed laser deposition (PLD) sebagai sensitive layer.

Baca juga: Masyarakat Tangerang keluhkan pencemaran limbah pabrik peleburan besi
 
Ia menjelaskan untuk mendeteksi cemaran logam berat diperlukan metode yang efektif dan efisien.
 
Metode deteksi logam berat yang sudah ada saat ini umumnya memerlukan perawatan yang komplek, berbiaya tinggi, dan waktu pengukuran yang lama.
 
Kerja sama riset tersebut bertujuan mengembangkan metode alternatif guna mendeteksi cemaran logam berat dengan akurasi tinggi.
 
Riset itu menjadi metode alternatif dengan akurasi tinggi hingga ke orde ppm dengan preparasi sederhana dan waktu pengukuran yang singkat.
 
Peneliti Pusat Riset Fotonik BRIN Wildan Panji Tresna mengungkapkan ada beberapa logam berat yang tidak mampu dideteksi oleh alat ukur tertentu.
 
"Dengan tambahan lapisan sensitive layer yang kami tawarkan, harapannya mampu melakukan pengukuran dengan jangkauan lebih luas,” kata dia.

Baca juga: BRIN kembangkan teknologi pengurangan limbah industri batik cetak
Baca juga: KKP dorong optimalisasi keuntungan dari limbah ikan patin
Baca juga: Fasilitas pengolahan limbah di Kawasan Industri Medan diresmikan

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023