Jakarta (ANTARA) -
Koperasi Pegawai Pos Indonesia (Kopposindo) Jakarta Pusat menerapkan digitalisasi dalam pelayanannya melalui aplikasi digital berbasis android bernama “Koota Mobile” yang merupakan aplikasi pengelolaan keuangan digital terintegrasi.
 
Ketua Umum Kopposindo Jakarta Pusat Gibson Sihombing, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, mengatakan melalui Koota Mobile anggota koperasi dapat bertransaksi secara daring dengan cepat dan mudah, di antaranya mengisi pulsa, membeli token listrik, serta mengajukan pinjaman ke koperasi.
 
"Di era digitalisasi bisnis, koperasi harus beradaptasi melalui peningkatan layanan dari sisi digital dan teknologi informasi. Hal-hal penting tersebut merupakan upaya dan poin pendukung menuju koperasi modern,” kata Gibson.
 
Kopposindo merupakan koperasi yang beranggotakan pegawai-pegawai PT Pos Indonesia. Gibson menerangkan Kopposindo memiliki peran untuk mendukung usaha anggota khususnya setelah pensiun dari PT Pos Indonesia.
 
Adapun Kopposindo menjadi salah satu penerima dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUKM) untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan pelayanannya.
 
Gibson menerangkan Kopposindo mendapatkan pinjaman dana bergulir LPDB-KUMKM sebanyak dua kali, yang pertama pada tahun 2022 sebesar Rp5 miliar melalui dua tahap pencairan, dan yang kedua pada bulan Maret 2023 sebesar Rp5 miliar.
 
"Melalui Sudin PPK-UMKM Kota Jakarta Pusat dan bimbingan teknis yang LPDB-KUMKM selenggarakan, Kopposindo mengetahui keberadaan LPDB-KUMKM," ungkap Gibson.
 
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUKM, Supomo mengatakan LPDB-KUKM melaksanakan penerapan Good Corporate Governance (GCG), dalam melayani penyaluran dana bergulir guna memperkuat permodalan koperasi.
 
"Prinsip GCC diterapkan LPDB-KUMKM agar penyaluran dana bergulir dapat tepat penyaluran, tepat pemanfaatan, dan tepat pengembalian, namun yang utama adalah mencegah pembiayaan bermasalah," kata Supomo.
 
Dia menambahkan sumber dana bergulir adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dipercayakan untuk dikelola LPDB-KUMKM dan disalurkan kepada koperasi dengan prinsip kehati-hatian (prudent).
 
Melalui perkuatan permodalan bertarif murah, lanjut Supomo, koperasi mendapat berbagai manfaat mulai dari sisi modal usaha, pemasaran, maupun pendampingan.
 
"Harapannya, melalui dana bergulir dan berbagai program yang diusung LPDB-KUMKM salah satunya Program Inkubator Wirausaha, LPDB-KUMKM dapat membantu UMKM melalui wadah koperasi, dalam mengembangkan bisnis, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta meningkatkan daya saing," ujar Supomo.

Baca juga: Pos Indonesia siap distribusikan logistik Pemilu 2024
Baca juga: Pos Indonesia kenalkan transformasi bisnis lewat "Logistic Day"
Baca juga: Pos Indonesia layani jasa perpindahan barang ASN ke IKN

 

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023