Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru dalam jurnal Journal of Sexual Medicine menunjukkan latihan aerobik hampir sama efektifnya dengan viagra yang diresepkan untuk pengobatan disfungsi ereksi.

Untuk sampai pada temuan itu, para peneliti seperti disiarkan Medical Daily, Rabu (25/10) menggunakan 11 studi acak dan terkontrol. Dalam studi, peserta dengan disfungsi ereksi diminta melakukan latihan aerobik yang ditentukan untuk pengobatan atau dimasukkan ke dalam kelompok kontrol tanpa rencana olahraga.

Dari 1.100 peserta, sebanyak 600 pria diminta melakukan latihan aerobik selama 30 - 60 menit tiga hingga lima kali seminggu, sedangkan sisanya berada dalam kelompok kontrol. Kelompok latihan kemudian menunjukkan peningkatan lima poin pada skala Indeks Fungsi Ereksi Internasional (IIEF-EF).

Kemudian, mereka dengan kondisi disfungsi ereksi (DE) yang lebih parah mengalami perbaikan lebih besar dengan latihan aerobik.

Baca juga: Mengenali disfungsi ereksi pada pria

Sementara itu, peserta yang diberi viagra atau Cialis (obat yang diresepkan untuk DE) menunjukkan peningkatan empat hingga delapan poin pada skala IIEF-EF, sedangkan peserta yang menjalani pengobatan testosteron hanya mengalami peningkatan dua poin.

Para peneliti mengatakan latihan aerobik, berbeda dengan obat yang diresepkan, tidak memiliki efek samping. Selain itu, latihan aerobik membantu meningkatkan berbagai aspek kesehatan secara keseluruhan, seperti obesitas, kesehatan jantung, dan diabetes.

“Latihan aerobik secara teratur dapat meningkatkan fungsi ereksi pria, terutama mereka yang memiliki skor IIEF awal yang lebih rendah, dan dapat dianggap sebagai terapi nonfarmakologis yang berisiko rendah dan efektif untuk pria yang berisiko atau sedang mengalami DE," kata peneliti.

Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk kinerja seksual yang memuaskan. Sejumlah faktor risiko DE yakni obesitas, penyakit jantung, aterosklerosis atau pembuluh darah tersumbat, diabetes, dan penggunaan tembakau.

Latihan aerobik meliputi aktivitas seperti lari dan bersepeda yang menggunakan kelompok otot besar pada tubuh. Jenis olahraga itu dapat bermanfaat bagi pria dengan disfungsi ereksi, terlepas dari berat badan, kesehatan secara keseluruhan, atau penggunaan obat-obatan.

“Penelitian ini memberikan bukti yang dibutuhkan dokter dan pasien untuk secara definitif merekomendasikan aktivitas aerobik sebagai bagian dari manajemen DE,” demikian kata penulis studi Larry E. Miller.

Baca juga: Diet sehat bisa cegah gangguan ereksi

Baca juga: Vape tingkatkan risiko disfungsi ereksi

Baca juga: Dokter: Olahraga aerobik cocok untuk cegah serangan jantung

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023