Jadi untuk penambahan kuota, akan diupayakan oleh pihak PLN, sementara untuk penambahan mesin akan didalami dan didiskusikan dengan pemerintah daerah. Terkhusus untuk Desa Wulu dan Kokoe akan diupayakan melalui energi baru terbarukan menggunakan PLTS
Kendari (ANTARA) - Pj Bupati Buton Tengah (Buteng) Andi Muhammad Yusuf meminta PLN mengupayakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada daerah terpenci, terluar dan tertinggal (3T) di wilayahnya.

"Selama ini PLN di wilayah Talaga Raya Buteng hanya beroperasi selama 12 jam, kami menginginkan agar PLN dapat beroperasi selama 24 jam," ungkap Andi Muhammad Yusuf di Kendari, Kamis.

Sebelumnya Pj Bupati Buteng, melakukan kunjungan ke Kantor PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara (Sulselrabar) di Kota Makassar dan bertemu langsung dengan Genaral Manager PLN UIW Sulselrabar, Andy Adchaminoerdin, pada (25/10).

Menurut Pj Bupati Buteng, kebutuhan akan energi listrik di era transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan pasokan listrik di daerah serta merupakan kebutuhan utama.

Dalam pertemuan tersebut ungkap Yusuf, menghasilkan beberapa solusi untuk mengatasi kelangkaan pasokan listrik di Talaga Raya yaitu dengan penambahan kuota BBM dan penambahan mesin.

"Jadi untuk penambahan kuota, akan diupayakan oleh pihak PLN, sementara untuk penambahan mesin akan didalami dan didiskusikan dengan pemerintah daerah. Terkhusus untuk Desa Wulu dan Kokoe akan diupayakan melalui energi baru terbarukan menggunakan PLTS," ungkapnya.

Pj Bupati, Andi Muhammad Yusuf berharap, PLN dapat beroperasi selama 24 jam dan menjadi harapan yang selama ini dirindukan masyarakat di kecamatan tersebut.

Baca juga: Kande-kandea Tolandona di Buton Tengah masuk kalender Nasional

Baca juga: Kemenparekraf tetapkan kriya ekraf unggulan Kabupaten Buton Tengah

Baca juga: MenKopUKM ajak Pemkab Buton Tengah garap potensi sumber daya laut


 

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023