Musi Rawas (ANTARA News) - Kehidupan 60 kepala keluarga komunitas adat tertinggal (KAT) Sungai Kijang Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, saat ini masih memprihatinkan.

"Dari 60 KK warga KAT yang ada di Desa Sungai Kijang, Kecamatan Rawas Ulu, saat ini terdapat 25 KK yang masih mendiami rumah gubuk. Selain masih berdiam di rumah tidak layak huni kehidupan perekonomian mereka juga masih memprihatinkan," kata Kepala Desa Sungai Kijang, Ibnu Hajar, Senin.

Adanya warga KAT yang masih berdiam di rumah gubuk di daerah itu kata dia, sudah mereka laporkan ke dinas sosial setempat.

"Pihak yang dilapori pun berencana membantu pembangunan perumahan mereka, namun sejauh ini belum ada realisasinya," kata Ibnu Hajar.

Warga KAT yang berstatus tidak mampu ini sehari-hari bekerja sebagai petani kebun serta ada juga yang bekerja sebagai buruh kebun.

Kendati kehidupan mereka dibelenggu kemiskinan anak-anak suku KAT semuanya bersekolah dan anak pria disunat sesuai ajaran Islam yang mereka anut.

Salah seorang warga KAT Nursimah (40) mengatakan, dirinya bersama dengan tujuh orang keluarganya saat ini menempati bangunan rumah ukuran 3x4 meter, dengan lantai tanah, tanpa dapur dan kamar.

Bangunan rumah yang ditempatinya itu kata dia, merupakan bantuan Dinas Sosial Musi Rawas pada 2010.

Dirinya menerima satu kubik papan dan satu kodi seng yang kemudian dijadikan rumah sederhana.

Pemkab Musi Rawas pada 2010, mencatat warga KAT di daerah itu sebanyak 453 KK atau mencapai 950 jiwa, yang tersebar di sembilan lokasi dalam tujuh kecamatan.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013