Leani/Hikmat menilai penampilan Khalimatus/Fredy kurang maksimal saat berlaga di babak pamungkas yang digelar di Binjiang Gymnasium tersebut.
"Lawan sendiri belum keluar permainannya. Selain itu, kami juga sering ketemu di tempat latihan, jadi saya rasa penampilan mereka kurang maksimal. Saya juga sebenarnya sudah kelelahan di nomor single tadi, jadi saya banyak meminta Hikmat untuk cover saya," kata Leani saat dijumpai usai pertandingan.
Lebih lanjut, pasangan yang baru berduet kurang dari setahun itu kompak mengatakan mereka puas dengan medali emas kedua yang diraih Indonesia di cabang olahraga Para bulu tangkis Asian Para Games edisi keempat ini.
Mereka pun ingin segera bergegas untuk mengalihkan fokus ke pengumpulan poin menuju Paralimpiade 2024 Paris.
Baik Leani dan Hikmat akan berjuang di dua nomor, yaitu tunggal dan ganda, dan akan mengikuti sejumlah turnamen penting. Salah satunya adalah Japan Para Badminton International 2023 yang akan berlangsung pekan depan.
Baca juga: Dominasi Rina/Subhan buahkan emas perdana Para bulu tangkis
"Kami harus lebih siap, tidak lengah dalam latihan, dan saya akan sedikit lebih bisa kontrol (kondisi fisik dan mental) karena kami turun di ganda campuran dan single. Event-nya padat sekali, setelah Asian Para Games, kami akan menuju ke Jepang," kata Leani.
Adapun emas dari Leani/Hikmat merupakan emas kedua dari cabang Para bulu tangkis. Medali emas pertama diraih oleh ganda campuran SH6 Rina Marlina/Subhan yang memenangkan laga final atas wakil China Zeng Qingtao/Lin Shuangbao dua gim langsung dengan skor 21-17, 21-19.
Sementara itu, tim Para bulu tangkis Indonesia ditargetkan membawa pulang sebanyak empat medali emas, empat medali perak, dan empat medali perunggu pada Asian Para Games 2022 Hangzhou.
Baca juga: Perjuangan Qonitah berbuah medali perak di final APG Hangzhou
Baca juga: Leani raih medali perak usai hadapi wakil tuan rumah di APG Hangzhou
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
