New York City (ANTARA) - Sedikitnya 18 orang tewas dan 13 lainnya terluka dalam dua insiden penembakan massal di Lewiston, Negara Bagian Maine, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (25/10) malam waktu setempat, demikian disampaikan Gubernur Maine Janet Mills pada Kamis (26/10).

"Ini merupakan hari yang kelam bagi Maine," ujar Mills dalam sebuah konferensi pers.

Pihak kepolisian menyampaikan bahwa insiden penembakan itu dimulai pada Rabu sekitar pukul 18.56 waktu setempat di arena boling Just In Time Recreation.

Tak lama kemudian, mereka menerima laporan insiden penembakan lainnya di Schemengees Bar & Grille Restaurant, yang berjarak sekitar 4,8 kilometer.

Robert Card (40), seorang instruktur senjata api terlatih sekaligus anggota Pasukan Cadangan Angkatan Darat AS, telah diidentifikasi sebagai pihak terkait (person of interest) dalam insiden penembakan itu.

Sejumlah aparat penegak hukum mengatakan Card "baru-baru ini melaporkan mengidap masalah kesehatan mental."

Ratusan petugas penegak hukum terus mencari keberadaan Card, yang dianggap "bersenjata dan berbahaya," mengingat dirinya masih buron.

Warga di seluruh area itu, termasuk di kota Lewiston, Auburn, Lisbon, Lisbon Falls, dan Bowdoin, diimbau untuk berdiam diri di rumah.

Presiden AS Joe Biden telah berbicara dengan sejumlah pejabat negara bagian untuk memberikan dukungannya pascainsiden penembakan mematikan tersebut, dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang hingga Senin (30/10) untuk mengenang para korban, kata Gedung Putih pada Kamis.

"Sekali lagi, bangsa kita berduka," tutur Biden dalam sebuah pernyataan pada Kamis, seraya menambahkan bahwa sejumlah tindakan yang diambil sejauh ini terkait keamanan senjata api "sama sekali tidak cukup."

Sejauh ini, pembantaian itu menjadi insiden penembakan massal paling mematikan pada 2023, menurut Gun Violence Archive, sebuah kelompok penelitian nirlaba.

Maine, negara bagian pedesaan berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa, memiliki salah satu tingkat pembunuhan terendah di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) AS.  


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023