Manado (ANTARA News) - Aburizal Bakrie yang disebut-sebut sebagai pemilik Lapindo Brantas inc, menolak jika kasus kebocoran sumur eksplorasi milik perusahaan itu di Porong, Sidoarjo, Jatim dikait-kaitkan dengan jabatannya sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra). "Kasus Lapindo jangan dikaitkan dengan jabatan saya sebagai Menko," ujar Bakrie, kepada ANTARA, usai mengikuti HUT Kota Manado ke 383, Jumat, di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Terjadinya kebocoran pada sumur eksplorasi Lapindo Brantas yang dikelola PT Medici Citra Nusa serta mengakibatkan terjadinya semburan lumpur panas, menjadi tanggung jawab direksi Medici. "Perusahaan yang harus bertanggungjawab terjadinya kebocoran lumpur panas," ujar singkat Bakrie, juga mantan Menko Perekonomian ini. Menko Kesra yang didampingi Gubernur Sulut, SH Sarundayang, Walikota Manado, Jimmy Rogi, mengatakan, kasus lumpur panas sebaiknya diselesaikan dengan cepat karena berdampak negatif terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia. Disinggung soal bantuan sosial bagi warga Porong, Sidoarjo, yang dianggap korban dari lumpur panas tersebut, katanya, masih akan dikaji dan pertimbangkan oleh pemerintah pusat. Pihak kepolisian yang masih memeriksa dan menetapkan beberapa tersangka atas kasus tersebut, menurut Bakrie, diserahkan ke pihak berwenang dan diselesaikan sesuai dengan proses hukum berlaku dan tidak ingin mencampurinya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006