Nicosia, Siprus, (ANTARA/PRNewswire)- Nicosia Book Fest 2023, festival sastra yang paling bergengsi di Siprus, menampilkan Tiongkok sebagai Negara Kehormatan, serta menghadirkan salah satu sastrawan yang paling ternama dan berpengaruh di dunia sastra kontemporer Tiongkok, Liu Zhenyun. Di ajang ini, Liu menampilkan karya-karya terjemahannya sekaligus berbagi tentang ide di balik karyanya yang memadukan tragedi dan komedi tokoh-tokoh biasa namun unik.


Dengan tema "Separation of Mountains and Seas, Reunion in laughter and tears" (Tercerainya Gunung dan Laut, Sebuah Pertemuan dalam tawa dan air mata), sesi acara tentang karya Liu Zhenyun ini digelar oleh China National Publications Import & Export (Group) Co., Ltd. di Nicosia Book Fest Kedelapan. Di sesi ini, sejumlah pembicara tamu turut berpartisipasi, termasuk Profesor Dr. Kostas Gouliamos, Deputy President, Prometheus Research Institute, Ordinary Member, European Academy of Science and Arts, Mantan Rektor European University Cyprus. serta Cao Li, Chinese Director, Confucius Institute at the University of Cyprus. Mereka memperkenalkan kontribusi luar biasa Liu Zhenyun di dunia sastra, serta membahas karyanya yang penuh terobosan dan berdampak luas di dunia sastra.

Sebagai sastrawan ternama yang cerita pendek dan novelnya dianggap sebagai karya klasik dalam dunia sastra kontemporer Tiongkok, gaya berkisah Liu Zhenyun melampaui berbagai batas wilayah, serta mengusung intisari kemanusiaan sehingga memukau pembaca di seluruh dunia lewat perpaduan humor, filosofi, dan narasi tajam.  

Salah satu mahakarya Liu Zhenyun, "One Day, Three Autumns", dibahas di sesi ini, yakni sebuah kisah kehidupan seorang ayah dan anak yang diliputi petualangan ketika mereka bertemu dengan berbagai sosok sekaligus menyaksikan, merasakan, dan menjalani suka duka yang terdapat dalam kehidupan manusia. Karya ini menggali keterkaitan antara humor, bangsa, dan komunitas, serta menampilkan lelucon yang kelam tentang orang biasa yang sulit melarikan diri, dan harus bertahan serta menertawakan absurditas kehidupan.

Ketika berbagi tentang perspektif pribadinya, Cao Li berkata, "Buku ini mengeksplorasi keterkaitan antara lelucon dan manusia. Beberapa orang menilai, eksistensi manusia dirangkum dalam bentuk lelucon saat mereka berkontemplasi tentang perjalanan hidupnya. Namun, kita menemui seseorang yang unik, sosok yang mencari lelucon dalam mimpi orang lain. Ketika melakukannya, dia menjadi sosok abadi yang hidup hingga tiga ribu tahun."


"Ajang ini merupakan Nicosia Book Fest paling menarik yang pernah saya hadiri. Kami berdiskusi seputar sikap saling memahami antara peradaban, menggarisbawahi peran bahasa sebagai basis pertukaran budaya. Demi membina komunikasi antara berbagai bangsa, kami ingin mempromosikan bahasa Mandarin sebagai pintu gerbang kebudayaan Tiongkok. Dengan demikian, semakin banyak orang mengapresiasi karya-karya sastrawan seperti Liu Zhenyun. Kami juga mengajak pihak penerbit agar memasukkan buku-buku tersebut dalam buku teks. Dengan demikian, semakin banyak materi belajar tersedia bagi orang-orang yang ingin belajar, menulis, dan berbicara dalam bahasa Mandarin sebagai pintu gerbang kebudayaan Tiongkok," jelas Cao Li.

Di sesi ini, Profesor Dr. Kostas Gouliamos ingin membaca karya Liu dalam versi bahasa Yunani, serta menantikan penerbitan buku tersebut. Dia memuji gaya menulis Liu Zhenyun yang menarik dan memukau, serta sangat relevan dengan pembaca global dari seluruh lapisan masyarakat.

Liu Zhenyun telah berkiprah selama beberapa dekade, serta menampilkan koleksi karya-karya yang meraih penghargaan, termasuk "Tofu", "College", "Office", "Officials", "Recruits", dan "Remembering 1942". Karya-karya novel terbarunya, seperti "Cellphone", "The Cook, the Crook, and the Real Estate Tycoon", "Nonsense Talk", "Someone To Talk To", "I Did Not Kill My Husband", "Strange Bedfellows", dan "One Day Three Autumns" juga meraih pujian dari kritikus sastra dan pembaca global. Sejumlah penghargaan yang telah dimenangkan Liu Zhenyun antara lain penghargaan bergengsi di Tiongkok "Mao Dun Literature Prize" pada 2011, serta "Knight of the Order of Arts and Letters" di Perancis pada 2018.


Karya-karya Liu Zhenyun menarik minat pembaca dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Portugis, Swedia, Belanda, Rusia, Ceko, Hungaria, Rumania, Serbia, Ibrani, Persia, Arab, Turki, Jepang, Korea, Vietnam, Thai, Kazak, Uygur, dan bahasa-bahasa lain. Hingga kini, buku Liu Zhenyun terjual lebih dari 15 juta kopi di Tiongkok, dan berbagai adaptasi dari karya tersebut telah ditayangkan di layar perak.

Informasi lebih lanjut tentang karya Liu Zhenyun tersedia di http://liuzhenyun.net/index.php.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023