"Menurut saya Israel bukan hanya penjajah melainkan juga penjahat perang. Di situ ada wanita, anak-anak, dan bayi yang menjadi korban. Bahkan sekolah dan rumah sakit turut dihancurkan. Ini sudah menyalahi aturan bahkan di luar norma kemanusiaan,"
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Puluhan anggota eks geng motor Cikarang melakukan aksi bela Palestina di depan gerbang kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama ratusan warga lain yang menyuarakan pembebasan dari penindasan Israel.

Koordinator Lapangan Organisasi Kepemudaan XTC Cikarang Sahrul Ramadhan mengatakan lewat aksi ini pihaknya ingin menyatakan sikap soal perkembangan konflik antara Palestina dan Israel yang semakin meningkat.

"Menurut saya Israel bukan hanya penjajah melainkan juga penjahat perang. Di situ ada wanita, anak-anak, dan bayi yang menjadi korban. Bahkan sekolah dan rumah sakit turut dihancurkan. Ini sudah menyalahi aturan bahkan di luar norma kemanusiaan," katanya disela aksi, Jumat.

Dia menegaskan sudah menjadi kewajiban sebagai manusia yang masih memiliki rasa empati, kemanusiaan, dan hati nurani untuk berani menyuarakan aksi bela Palestina dengan lantang.

"Aksi ini dari hati. Kita hadir di sini untuk menyuarakan aksi membela saudara-saudara kita di Palestina yang telah didzolimi oleh Israel. Merdeka Palestina," ucapnya.

Pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi turut memberikan dukungan kepada rakyat Palestina dengan melayangkan surat pernyataan sikap kepada pemerintah pusat agar PBB segera bertindak.

"Alhamdulillah hasil audiensi tadi, Ketua DPRD siap untuk memberikan dan kami, teman-teman dari XTC khususnya siap untuk mengawal," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah menegaskan bahwa dirinya senafas dengan aksi solidaritas yang dilakukan warga di Kabupaten Bekasi untuk rakyat Palestina.

Selain melayangkan pernyataan sikap kepada pemerintah pusat, pihaknya bersama sejumlah anggota DPRD lain juga akan mengalokasikan setengah gaji dan tunjangan untuk bantuan bagi rakyat Palestina.

"Artinya apa yang menjadi harapan-harapan masyarakat, kita ini satu pemikiran yang sama sehingga buat saya itu tidak ada masalah," kata dia.(KR-PRA).

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023