Jakarta (ANTARA) - Jenama fesyen Maya Ratih Indonesia kembali menghadirkan koleksi terbaru bernama Du’a atau “ibu” yang terinspirasi dari sosok ibu dalam suatu rumah sebagai tiang pancang yang menopang keutuhan keluarga di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2024.

Maya merancang Du'a dengan memadukan tenun ikat khas Nusa Tenggara dan ragam material lainnya

“Ibu itu harus kuat, tapi lembut. Jadi, menggiring generasi selanjutnya supaya terus berkembang,” kata Maya Ratih saat ditemui dalam ajang JFW 2024 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (27/10).

Kata Du’a diartikan sebagai “ibu” dalam bahasa Ende, yang menginspirasinya untuk membuat sejumlah pakaian perempuan yang terkesan “kuat”, tetapi tetap menampilkan sisi feminin di beberapa bagian, seperti penambahan aksentuasi renda dan benang rumbai.

Baca juga: Dekranasda NTT hadirkan tenun ikat khas Nusa Tenggara di JFW 2024

 
Sejumlah koleksi Du'a dari Maya Ratih yang dihadirkan dalam kolaborasi Sa'o dalam ajang JFW 2024 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023). (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)


“Karakter feminin dan maskulin yang seimbang, hati dan otak yang sejalan, pikiran dan ucapan yang selaras. Strong, bold, smart, & beautiful,” kata Maya.

Untuk koleksi Du'a yang tergabung dalam kolaborasi Sa’o (rumah) di gelaran JFW 2024 ini, Maya Ratih menghadirkan sisi feminin dan maskulin dari perempuan dengan menampilkan jumpsuit, satu set kemeja dan celana, outer, dress panjang, hingga baju dengan sentuhan kain tenun ikat.

Baca juga: Intip tren merah marun dari koleksi terbaru Benang Jarum di JFW 2024

 
Sejumlah koleksi Du'a dari Maya Ratih yang dihadirkan dalam kolaborasi Sa'o dalam ajang JFW 2024 di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023). (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)


Maya Ratih juga mempertahankan motif tenun yang sakral dengan tidak memotong lembaran kain dan menjadikannya sebagai sarung atau memvariasikannya dengan metode lain, selama tidak memotong kain tenun bermotif sakral ini.

Oleh karena itu, Maya menggunakan motif kreasi baru untuk sejumlah karyanya yang harus dipotong dan digabungkan dengan material lain. Hal ini agar nilai budaya dalam koleksi tenun miliknya tetap dijunjung dan menghargai warisan para leluhur dengan bijak.

“Di sini saya menggabungkan (tenun) dengan kain denim, ada brokat juga. Saya perkuat lagi dengan aksesori,” kata Maya.

Sebanyak 12 koleksi Du’a dari Maya Ratih memiliki model potongan khas pakaian masa kini, tetapi dipadukan dengan kain tenun yang membuat koleksi ini menjadi istimewa. Koleksi Du’a juga dihiasi dengan berbagai material, seperti kain denim, brokat, dan aksentuasi rumbai untuk menggambarkan karya kontemporer berpadu dengan kekayaan budaya melalui pemakaian tenun.

“Kami mengangkat fashion, tourism, dan culture. Kita tuangkan dalam desain ini,” kata Maya.

Baca juga: Kelly Tandiono hadirkan koleksi "Petruk of the Sea" di JFW 2024

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023