BMKG sebagai anggota The Global Ocean Observing System (GOOS) Steering Committees mendukung penuh berbagai kegiatan dalam kaitannya dengan penguatan koordinasi dan peningkatan jaringan global sistem pengamatan laut ...
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan komitmen Indonesia dalam penguatan koordinasi dan peningkatan jaringan global sistem pengamatan laut.

Dwikorita dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin, juga menegaskan komitmen BMKG Indonesia untuk terus berpartisipasi dalam inisiatif bersama yang bertujuan untuk pemeliharaan dan perawatan Research Moored Array (RAMA) untuk Analisis dan Prediksi Monsun Afrika-Asia-Australia sejak tahun 2015.

"BMKG sebagai anggota The Global Ocean Observing System (GOOS) Steering Committees mendukung penuh berbagai kegiatan dalam kaitannya dengan penguatan koordinasi dan peningkatan jaringan global sistem pengamatan laut untuk mencapai arah strategis bagi program pelampung data GOOS," katanya.

Dwikorita berharap agenda Data Buoy Cooperation Panel​​ 39​​​​​ atau DBCP-39 dapat mengeksplorasi kemajuan terbaru dalam sistem pengamatan laut, penelitian ilmiah, dan aplikasi praktis. Selain itu juga merefleksikan kemajuan yang telah dicapai dan memetakan arah ke depan untuk mengatasi berbagai tantangan kritis yang ada, mulai dari perubahan iklim hingga peristiwa cuaca ekstrem, dari keanekaragaman hayati laut hingga kesehatan laut, dan topik-topik lain yang memiliki relevansi dengan kesejahteraan masyarakat dunia.

Baca juga: Observasi kelautan kurangi kerugian akibat fenomena alam

Sementara itu Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG yang juga sebagai Chair dari DBCP Nelly Florida Riama mengatakan DBCP adalah rumah untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran, dalam menggunakan data buoy, sekaligus mengumpulkan dan berbagi pakai data cuaca dan kelautan.

Nelly menyampaikan sepanjang sejarahnya DBCP konsisten untuk melayani masyarakat dan sangat penting bahwa semua anggota sepakat untuk menjadi pemilik panel ini dan bertanggung jawab bersama-sama untuk bertumbuh dan mengembangkan diri untuk memahami laut dan atmosfer.

"Dengan berbagi data kita tidak hanya memenuhi kewajiban kita, tetapi juga memberikan jalan bagi penelitian-penelitian yang berharga karena data buoy dapat digunakan untuk sebagai input data untuk pemodelan cuaca, meningkatkan akurasi prakiraan cuaca, dan tentunya berkontribusi pada pengurangan risiko bencana," paparnya.

Baca juga: BMKG tak gunakan "buoy" untuk pantau tsunami
Baca juga: Tak cukup hanya sistem peringatan dini mumpuni

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023