Sekarang ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)  lagi rapat untuk menghitung.
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, mematangkan pola penanganan untuk mengatasi kenaikan harga cabai rawit di pasaran.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut masih melakukan kalkulasi harga terendah dan tertinggi, sekaligus menghitung ketersediaan cabai rawit di kota setempat.

"Sekarang ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)  lagi rapat untuk menghitung," kata Wali Kota Eri saat kegiatan di Convention Hall Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya, Senin.

Baca juga: Harga cabai rawit jenis Dewata naik drastis di Gorontalo

Hasil perhitungan TPID, kata Eri nantinya dijadikan acuan untuk menentukan langkah menekan kenaikan harga cabai rawit.

"Kami sudah siapkan untuk subsidinya, maksimalnya berapa kami hitung," ujarnya.

Pantauan ANTARA di dua lokasi pasar, yakni Pasar Gresikan dan Tambahrejo Surabaya, rata-rata harga cabai rawit berkisar di angka Rp65.000-Rp70.000 per kilogram.

Pedagang asal Pasar Tambahrejo Warinten menyatakan, menaikkan harga cabai rawit mengikuti harga kulak yang saat ini sebesar Rp60.000.

Dia menyebut kenaikan dikarenakan sedikitnya stok di pasaran dan kondisi cuaca.

"Cabai rawit naik, tak jual Rp65.000 ribu, kulaknya soalnya Rp60.000. Harga segitu saja lakunya susah," ucapnya.

Baca juga: BI imbau warga Jambi konsumsi cabai olahan bantu stabilkan harga 

Sementara itu salah seorang pedagang di Pasar Gresikan, Meri Sinta mengatakan harga cabai rawit mulai mengalami kenaikan sekitar sepekan ke belakang. Kenaikan kata dia, terjadi karena harga kulakan yang didapatkannya juga sudah tinggi.

"Saya kulak sekarang Rp60.000 satu kilogram itu jadi jualnya Rp70.000, kalau September kemarin masih Rp25.000 jadi masih jual Rp35.000," ujarnya.

Kenaikan harga cabai rawit disebutnya terjadi secara bertahap dalam kurun waktu sepekan.

"Tidak langsung naik jadi Rp60.000, awalnya itu Rp50.000, terus Rp55.000. Kalau penyebabnya saya tidak tahu kenapa," ujarnya.

Kenaikan harga memberikan dampak pada jumlah pembelian masyarakat.

"Pembeli tetapi ada tetapi yang mereka beli dikurangi. Saya berharap bisa segera stabil saja harganya," ucapnya.

Berdasarkan data dari laman resmi siskaperbapo.jatimprov.go.id milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, harga cabai rawit per hari ini rata-rata Rp64.785 per kilonya.

Harga cabai rawit tertinggi berada di Kabupaten Magetan, yakni sebesar Rp78.333 per kg. Sedangkan harga terendah ada di Kabupaten Probolinggo seharga Rp36.666 per kilo.

Untuk Kota Surabaya rata-rata harga cabai rawit sebesar Rp59.200 per kg.

Pewarta: Abdul Hakim/Ananto Pradana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023