Kereta api adalah satu konsep transportasi massal perkotaan yang menjadi suatu keharusan dan harus terus dikawal pembangunannya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa upaya peningkatan pelayanan transportasi massal kereta api di wilayah aglomerasi Jabodetabek terus ditingkatkan.

“Kereta api adalah satu konsep transportasi massal perkotaan yang menjadi suatu keharusan dan harus terus dikawal pembangunannya," kata Menhub di Jakarta, Senin.

Saat meninjau Stasiun Rangkasbitung dan Stasiun Maja, Banten pada Senin (30/10), Menhub mengatakan, sekitar 40.000 sampai 50.000 penumpang dari Banten dan sekitarnya menuju Jakarta setiap hari.

Hal itu menurut dia berarti sekitar 15 persen penduduk di sekitar stasiun tersebut menggunakan kereta api untuk beraktivitas.

Ia mengatakan, dengan dilakukannya peningkatan Stasiun Rangkasbitung, akan semakin meningkatkan daya tampung stasiun, sehingga akan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa kereta api yang jumlahnya semakin meningkat.

Adapun pembangunan kedua stasiun tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2024 mendatang.

"Ini adalah upaya kami bagaimana konektivitas antara Banten, Jakarta, dan sekitarnya semakin baik. Nantinya waktu tunggu kedatangan kereta (headway) juga akan semakin singkat, yang tadinya 15 menit menjadi 6 menit atau 2,5 kali lebih cepat,” ujarnya.

Lebih lanjut Menhub mengapresiasi pihak-pihak terkait yang turut mendukung upaya meningkatkan layanan transportasi massal khususnya kereta api, baik itu pemerintah daerah maupun pihak swasta para pengembang kawasan.

“Usaha dari Pemda dan swasta begitu kompak. Ini penting, bagaimana kita bisa berkolaborasi dengan baik,” katanya.

Pembangunan perluasan stasiun Rangkasbitung Tahap I telah dimulai sejak tahun 2022 dan saat ini tengah dilakukan pembangunan Tahap 2 yang ditargetkan selesai pada Agustus 2024.

Sejumlah manfaat dari pembangunan ini diantaranya yaitu mempermudah aksesibilitas karena adanya integrasi dengan terminal dan tambahan akses masuk stasiun melalui sisi belakang, meningkatkan kapasitas stasiun dari 38.000 penumpang (pnp)/hari menjadi 83.000 pnp/hari, meningkatkan aspek keselamatan dengan menghilangkan passenger crossing dan penutupan perlintasan sebidang, serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Sementara itu, di Stasiun Maja dikembangkan Transit Oriented Development (TOD) yang dibangun oleh pengembang kota baru di Maja. Serta menyediakan angkutan pengumpan (feeder) dari kawasan pemukiman menuju stasiun dan sebaliknya.

Baca juga: Jakarta dikembangkan jadi bagian aglomerasi tiga provinsi
Baca juga: Pengamat sarankan penguatan BPTJ untuk pacu integrasi transportasi DKI


 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023