Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan OJK, mitra dan pemangku kepentingan melakukan 2.851 kegiatan penguatan literasi dan inklusi keuangan.

"Sepanjang bulan Oktober 2023 ini, OJK bersama seluruh stakeholder kementerian/lembaga terkait, SRO, Asosiasi, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan e-commerce telah menyelenggarakan lebih dari 2.851 program penguatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia," kata Friderica dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.

Program dan kegiatan penguatan literasi dan inklusi keuangan tersebut dilakukan dalam rangka mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024. OJK berkomitmen mendorong peningkatan financial wellbeing masyarakat melalui perluasan jangkauan program literasi dan edukasi serta inklusi keuangan secara online maupun offline yang diharapkan dapat menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia.

Friderica menuturkan kegiatan-kegiatan tersebut menyasar daerah-daerah dengan tingkat literasi dan inklusi yang masih di bawah rata-rata nasional, dan mengutamakan daerah dengan kategori terdepan, terluar, tertinggal (Daerah 3T). Kegiatan-kegiatan tersebut juga menyemarakkan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang rutin diselenggarakan setiap tahun sejak 2016.

Kegiatan tersebut antara lain berupa edukasi keuangan yang mengarah kepada penyandang disabilitas, masyarakat Daerah 3T dan mahasiswa di Tomohon, dan kegiatan literasi dan inklusi keuangan bagi komunitas perempuan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, ada Pasar Keuangan Rakyat disertai business matching antara UMKM dan LJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, terdapat kegiatan inklusi keuangan syariah di Komunitas Santri melalui forum edukasi dan temu bisnis, sekaligus mendorong para santri menjadi pelaku bisnis atau santripreneur berbasis syariah.

Selama periode pelaksanaan BIK 2023, tercatat telah diselenggarakan sebanyak 2.851 kegiatan dengan total peserta sebanyak 1.841.357 masyarakat atau naik 15,09 persen dibanding dengan pelaksanaan pada 2022.

Melalui kegiatan selama BIK 2023, sebanyak 2.925.231 rekening baru dibuka di perbankan, dan sebanyak 131.058 rekening efek baru di industri pasar modal.

Di samping kegiatan inklusi keuangan, OJK juga aktif melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara offline maupun online. Per 29 Oktober 2023, OJK telah melaksanakan 2.374 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 570.890 orang peserta secara nasional.

Selain itu, per 29 Oktober 2023 terdapat 37.385 pengguna Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK, dengan akses terhadap modul sebanyak 46.450 kali akses dan penerbitan 37.691 sertifikat kelulusan modul.

Sampai dengan 20 Oktober 2023 telah terbentuk 505 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di 34 provinsi dan 471 kabupaten/kota (91,63 persen dari kabupaten/kota di Indonesia) yang mendukung kegiatan literasi dan inklusi keuangan.


Baca juga: OJK: Tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia sangat rendah
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur adakan literasi keuangan bagi pekerja migran

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023