Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung adanya ruang-ruang berekspresi bagi para seniman musik keroncong agar mereka mampu mengembangkan serta menumbuhkan industri musik ini.

“Sejatinya masyarakat menginginkan agar musik keroncong lebih berkembang tidak itu-itu saja. Anak-anak muda sekarang kreatif memainkan gaya keroncong dengan ciri khasnya masing-masing,” kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan pergelaran ini memiliki tujuan yang lebih luas, yakni mendorong pengembangan musik keroncong hingga industri yang tumbuh serta seniman yang lebih berdaya.

Para pelaku seniman keroncong di sejumlah daerah di Jawa dan Kalimantan, katanya, menginginkan tidak sekadar didorong menampilkan karya, namun juga berdaya dengan menggelar sejumlah festival unggulan bidang musik keroncong.

Baca juga: PPK Kemayoran buka peluang kolaborasi untuk eksplorasi sejarah-budaya

Salah satu upaya Kemendikbudristek itu, dengan memberikan inisiasi untuk pergelaran Keroncong Svaranusa 2023 di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu Kediri, Magelang, Solo, dan Semarang.

Dalam acara itu, tidak hanya berbicara mengenai teknik bermusik keroncong namun juga diskusi tentang pengembangan musik keroncong, BPJS Ketenagakerjaan bagi seniman, dan langkah pelaku musik keroncong untuk memiliki festival ikonik di setiap kotanya.

“Bukan cuma tentang mengulik teknis musik keroncong tapi bagaimana kami bisa berkembang dalam aransemen hingga membuat pagelaran atau bahkan festival keroncong sendiri di kota kami kami,” kata seniman keroncong sekaligus Ketua Paguyuban Artis Musik Keroncong Indonesia (Pamori) Kediri Agus Budiono.

Kabupaten Kediri menjadi daerah terpilih di lima kota/kabupaten di Jawa Timur yang menyelenggarakan Keroncong Svaranusa 2023 dengan harapan lahir musisi keroncong daerah yang dapat berkontribusi dalam industri musik.

Baca juga: Sudin Kebudayaan Jakarta Utara gelar Festival Keroncong perdana
Baca juga: Saat musik, melukis, dan tari dalam satu panggung "Merdeka Berkreasi"
Baca juga: Membumikan keroncong di Mataram melalui "MAKRO-C"

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023