Pontianak (ANTARA) - Tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat menggelar sosialisasi pengoperasian alat peringatan dini banjir kepada masyarakat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir dan meningkatkan respons mereka dalam situasi darurat. Bencana banjir adalah salah satu ancaman serius yang selalu mengintai masyarakat di wilayah Kalimantan Barat dan untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya alat peringatan dini banjir," kata Ketua Tim PPM Polnep, Iin Arianti di Pontianak, Selasa.

Iin Arianti menjelaskan, Tim PPM Polnep terdiri dari sejumlah ahli yang berpengalaman dalam bidang penanggulangan bencana. Ada 10 Dosen jurusan teknik sipil Polnep yang terlibat diantaranya Muhammad, Rafani, Eva R, Etty R, Pramudya K, Azza A, Imanuel Kpa dan Nurul F.

Tim ini telah berkolaborasi dengan BPBD Kalbar dalam upaya mewujudkan masyarakat yang lebih siap menghadapi ancaman banjir yang sering melanda wilayah ini.

"Salah satu upaya utama dalam program sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya alat peringatan dini banjir dan bagaimana cara mengoperasikannya. Alat peringatan dini banjir ini merupakan perangkat yang sangat berharga untuk mendeteksi dan memberi tahu masyarakat tentang ancaman banjir yang akan datang. Dengan pengetahuan ini, masyarakat dapat merespons lebih cepat dan lebih efektif ketika banjir melanda," tuturnya.

Menurut Iin, dalam acara sosialisasi itu masyarakat diajari cara memasang dan mengoperasikan alat peringatan dini banjir. Masyarakat juga diberikan informasi tentang tanda-tanda awal banjir, perilaku aman selama banjir, dan langkah-langkah evakuasi yang benar.

Selain itu, tim PPM Polnep juga memberikan panduan tentang bagaimana membuat rencana darurat bencana yang inklusif dan efektif.

"Kami berharap dengan sosialisasi ini masyarakat dapat meningkatkan kesiapan dari dalam menghadapi banjir. Sebab, alat peringatan dini banjir adalah alat yang sangat berguna, tetapi hanya bermanfaat jika masyarakat tahu bagaimana menggunakannya dengan benar," kata Iin.

Sementara itu Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Kota Pontianak, Saragih mengatakan kegiatan ini merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih tanggap terhadap bencana di Kalbar khususnya di Pontianak.

"Kami berharap dengan pengetahuan yang diperoleh, masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi ancaman bencana banjir yang selalu mengintai di Kalbar ini," kata Saragih.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir tetapkan status darurat siaga banjir
Baca juga: Pemkab Bekasi angkut sampah di tepi Tol Jakarta-Cikampek
Baca juga: Gubernur Khofifah mitigasi kesiapsiagaan bencana banjir

 

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023