Ada dua yang menjadi fokus pembahasan. Pertama, terkait satgas sawit yang nanti tanggal 2 November sudah berlaku dan pada 8 November, hasilnya akan dipresentasikan untuk COP Ke-28 di Uni Emirat Arab (UEA).....
Jakarta (ANTARA) - Menko Marves ad-interim Erick Thohir memimpin rapat koordinasi dalam rangka monitoring dan evaluasi progres dan capaian serta kendala dalam pelaksanaan enam kelompok pembangunan triwulan III 2023 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Selain Menko Erick, hadir dalam rapat yang berlangsung pada Senin (30/10) tersebut Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Rilis Kementerian ESDM di Jakarta, Selasa, menyebutkan rapat tersebut juga dihadiri Sekjen Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, SAM Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Sekretaris Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan (PEPP) Bappenas.

"Ada dua yang menjadi fokus pembahasan. Pertama, terkait satgas sawit yang nanti tanggal 2 November sudah berlaku dan pada 8 November, hasilnya akan dipresentasikan untuk COP Ke-28 di Uni Emirat Arab (UEA). Agenda selanjutnya adalah mengenai perdagangan karbon," jelas Erick seusai rakor.

Baca juga: Menko Marves Ad Interim minta bendungan dan jalan tol rampung 2024

Menko Erick menambahkan agenda lain yang dibahas adalah soal penyempurnaan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Ke depan, lanjutnya, memungkinkan ada pilihan teknologi selain PSEL/PLTSa dan lokasi lain di luar 12 lokasi yang telah ditetapkan antara Kemenko Marves bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Dalam waktu tiga bulan terakhir ini, sedikitnya ada 30 TPA yang terbakar, utamanya dipicu oleh udara panas dan kering sebagai dampak El Nino. Penggunaan teknologi pengolah sampah ramah lingkungan sangat penting dan urgen bagi daerah yang sudah darurat sampah dan memiliki TPA yang sudah over capacity. Oleh karena itu, sangat diharapkan dukungan kuat dari Tim Koordinasi Nasional yang melibatkan 14 K/L antara lain Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, dan Kementerian Investasi," ujar Erick.

Baca juga: Kementerian ESDM bantu 4.000 sambungan listrik gratis di Sumsel

Pada kesempatan itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif melaporkan kemajuan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di kementeriannya.

"Hingga triwulan ke III, untuk progres smelter yang sudah mencapai 100 persen, ada lima smelter, yaitu PT Weda Bay Nikel, PT Aneka Tambang Kolaka, PT Wanatiara Persada, PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara, dan PT Vale Indonesia. Sedangkan, progres mencapai 50-99 persen, ada sebanyak sembilan smelter, dan di bawah 50 persen, ada dua smelter," sebutnya.

Menteri Arifin juga melaporkan pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang dan Dumai-Sei Mangkei yang sudah memasuki tahap III, pembangunan sistem ketenagalistrikan di wilayah Sumatera, Jawa-Madura-Bali, Kalimantan dan Sulawesi, serta capaian program konversi motor BBM ke listrik.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023