Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berupaya melindungi lima biota laut langka di wilayahnya, yakni penyu, duyung, lumba-lumba, hiu kalabia, dan pari manta.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan, dan Kelautan Provinsi Papua Barat Daya Absalom Salossa di Sorong, Selasa, mengungkapkan bahwa populasi lima biota laut langka itu terancam karena sering menjadi sasaran perburuan. 

"Jadi, kalau kita tidak melindungi maka akan punah dan habis, dampaknya adalah nantinya lima biota itu tinggal nama saja," kata Absalom.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya telah mengampanyekan upaya pelindungan biota laut langka dan bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah untuk memberikan penyuluhan kepada warga mengenai pentingnya konservasi biota laut.

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya juga menyiapkan peraturan gubernur tentang perlindungan biota laut langka.

"Karena di Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah ada Kepmen sehingga kami di provinsi menyosialisasikan regulasi itu sambil menunggu peraturan gubernur yang merupakan turunan dari Kepmen itu untuk memperkuat perlindungan biota laut langka yang dimaksud," ia menjelaskan.

"Kita pastikan tahun depan peraturan gubernur tentang perlindungan biota laut sudah ada," katanya.

Dia menjelaskan pula bahwa masyarakat adat di lima daerah pesisir Papua Barat Daya telah menerapkan hukum adat sasi, yang melarang penangkapan penyu dan biota laut lain yang dilindungi, dalam upaya menjaga kelestarian biota laut.

"Secara adat, aturan perlindungan biota laut jenis langka telah diterapkan secara turun temurun dengan anggapan bahwa hewan laut langka itu hanya ada di perairan Papua Barat Daya sehingga perlu dilindungi," katanya.

Absalom mengemukakan bahwa upaya pelindungan biota laut langka akan mendatangkan manfaat bagi usaha pariwisata, karena keberadaan biota laut langka dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi Papua Barat Daya.

"Selain melestarikan biota laut langka, kita juga mengarah kepada upaya menarik wisatawan mancanegara untuk datang ke kawasan Papua Barat Daya," katanya.

Baca juga:
Guru besar IPB ingatkan cantrang bisa sebabkan kepunahan biota laut
Polisi tangkap penyelundup ribuan biota laut dilindungi di Batam

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023