Salah satu kunci perwujudan talenta berbakat adalah kualitas ekosistem pembinaan yang berkualitas dan berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendukung penciptaan talenta-talenta potensial di bidang sepak bola Indonesia, terutama dari generasi muda melalui Gala Siswa Indonesia (GSI).

“Salah satu kunci perwujudan talenta berbakat adalah kualitas ekosistem pembinaan yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

GSI adalah ajang kompetisi sepak bola bagi para peserta didik jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diselenggarakan setiap tahun sekali secara berjenjang mulai kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.

Ajang ini menjangkau 38 provinsi  dan melibatkan Dinas Pendidikan dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan di daerah.

Baca juga: Mendikbud nilai GSI berhasil deteksi talenta sepak bola

GSI merupakan salah satu ajang dari 40 ajang talenta di bidang riset-inovasi, seni-budaya, dan olahraga, yang diselenggarakan Kemendikbudristek melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

GSI bagian implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, sekaligus implementasi kebijakan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan implementasi Manajemen Talenta Nasional (MTN) di bidang olahraga.

Mendikbudristek mengatakan GSI bertugas untuk mengidentifikasi bibit-bibit unggul talenta potensial untuk mendukung pencapaian olahraga prestasi sepak bola nasional melalui pembinaan atlet jangka panjang.

“Saya yakin acara ini menjadi wadah yang melahirkan bibit-bibit sepak bola. GSI juga sebagai perwujudan semangat Merdeka Belajar dalam mengembangkan potensi dan minatnya,” kata Mendikbudristek Nadiem.

Kepala BPTI Asep Sukmayadi menuturkan GSI adalah kawah candradimuka untuk menanamkan karakter kinerja dan moral peserta didik yang sportif, jujur, tangguh, pekerja keras, kolaboratif, serta menumbuhkan karakter kebangsaan, patriotik, penuh persahabatan, dan cinta Tanah Air.

Baca juga: Gala Siswa Indonesia ingin jaga tradisi sumbang pemain ke timnas

Untuk GSI 2023 telah dilaksanakan beberapa waktu lalu dengan Provinsi Lampung sebagai juara pertama, Jawa Tengah di posisi kedua,  DI Yogyakarta posisi ketiga, dan DKI Jakarta di posisi keempat.

Pelatih Indra Sjafri yang juga menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI mengatakan GSI dimasukkan ke dalam grand desain sepak bola Indonesia sampai tahun 2038 yaitu kompetisi lewat dunia pendidikan akan menjadi tulang punggung pembinaan sepak bola Indonesia.

Ia menjelaskan terdapat faktor-faktor untuk menciptakan kualitas persebakbolaan Indonesia menjadi lebih baik yaitu adanya gotong royong oleh seluruh pihak dalam menyediakan infrastruktur, kurikulum, pengembangan pelatih, pengembangan pemain, dan kompetisi.

“Di mulai dari menyediakan lapangan bagus di pedesaaan karena anak-anak yang bertalenta olah raga membutuhkan banyak ruang untuk bergerak dan berolah raga,” kata Indra.

Baca juga: Indra Sjafri ajarkan permainan bola sederhana

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023