Kami bangga kedatangan dari 197 mahasiswa, karena ini sesuatu yang akan memberikan manfaat
Garut (ANTARA) - Sebanyak 197 mahasiswa Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung disebar untuk melakukan praktik mengimplementasikan ilmunya membantu persoalan masyarakat di Kecamatan Samarang dan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat selama 40 hari.

"Kami bangga kedatangan dari 197 mahasiswa, karena ini sesuatu yang akan memberikan manfaat," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat menerima mahasiswa Poltekesos Bandung di Pendopo Garut, Selasa.

Baca juga: Lulusan Poltekesos hadapi tantangan globalisasi ekonomi dunia

Ia menuturkan, kondisi bangsa Indonesia tentunya ingin cepat pulih dari segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah sosial, di antaranya berupaya mengejar ketertinggalan dengan sejumlah negara lain.

Sesuai harapan pemerintah, kata dia, bahwa Indonesia tahun 2045 harus menjadi lebih baik dari perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan hal lain yang menyangkut masalah sosial, termasuk kebencanaan.

"Ini (masalah sosial) sudah bisa ditangani dengan baik, baik oleh pemerintah desa, pemerintah kabupaten, provinsi, dan juga Negara Republik Indonesia," katanya.

Bupati berharap mahasiswa Poltekesos Bandung yang siap terjun ke masyarakat selama 40 hari di Garut bisa berjalan sukses memberikan manfaat ilmunya kepada masyarakat.

"Mereka adalah intelektual-intelektual yang mempelajari bagaimana masalah yang berhubungan dengan kesejahteraan sosial secara umum, dan tentu aplikasinya di masyarakat," kata Bupati.

Direktur Poltekesos Bandung, Suharma menyatakan mahasiswa yang mengikuti praktikum komunitas itu berasal dari dua program studi (prodi) yakni Prodi Perlindungan Pemberdayaan Sosial, dan Prodi Rehabilitasi Sosial.

Baca juga: Mahasiswa Poltekesos pelajari wirausaha guna dorong pemberdayaan PM

Seluruh mahasiswa itu, kata dia, sudah siap melaksanakan praktikum di lapangan selama 40 hari yang disebar di 24 desa yang ada di Kecamatan Malangbong dan 13 desa di Kecamatan Samarang.

"Pada waktunya nanti, mahasiswa belajar tentang bagaimana melakukan pendekatan kepada masyarakat, bekerja bersama masyarakat, lalu juga melakukan asesmen terhadap kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat," kata Suharma.

Ia menambahkan, tugas mahasiswa itu salah satunya nanti mendesain rencana untuk menyelesaikan atau melakukan intervensi sesuai dengan kebutuhan hasil asesmen, sekaligus menguji mahasiswa secara akademik untuk mempertanggungjawabkan hasil praktikum tersebut.

Mahasiswa, lanjut dia, siap bekerja sama dengan masyarakat untuk melakukan berbagai upaya menyelesaikan permasalahan yang ada di lapangan, meliputi program perlindungan sosial, program pemberdayaan sosial, dan program rehabilitasi sosial.

"Diharapkan bagaimana mahasiswa untuk belajar memahami tentang program-program terkait program jaminan sosial, program perlindungan sosial, program pemberdayaan sosial, penanggulangan bencana, termasuk program rehabilitasi sosial berbasis masyarakat," katanya.

Baca juga: Poltekesos rombak bahan ajar, sikapi masalah sosial terkini
 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023