Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar menghadapi tekanan jual di pasar uang Asia pada Jumat, karena para pedagang membidik "safe haven" yen Jepang di tengah spekulasi kapan Bank Sentral AS atau Federal Reserve AS mengakhiri stimulus besar-besarannya.

Greenback terlihat maju-mundur di sekitar tingkat 95 yen untuk sebagian besar hari, diambil 95,02 yen pada akhir perdagangan sore di Tokyo, sedikit lebih lemah dari 95,31 yen pada Kamis di New York.

Euro juga turun terhadap mata uang Jepang menjadi 126,83 yen dari 127,48 yen di perdagangan AS, sementara merosot menjadi 1,3344 dolar dari 1,3372 dolar.

Osamu Takashima, penyiasat valas di Citigroup Global Markets Jepang, mengatakan kenaikan yen sebagian dipicu oleh investor yang menguangkan taruhan pada penurunan mata uang Jepang.

"Apa yang terjadi di pasar merupakan pembalikan dari posisi jangka pendek yen Jepang yang sedang meningkat sejak September," katanya kepada Dow Jones Newswires

Selama masa kekacauan dan ketidakpastian, investor sering berduyun-duyun ke yen yang dianggap sebagai mata uang "safe haven" (tempat berlindung yang aman).

Credit Agricole mengatakan pelemahan dolar baru-baru ini mungkin berjalan dengan sendirinya, karena data positif ekonomi AS mengangkat spekulasi tentang kapan the Fed akan mengurangi program pelonggaran kuantitatif, skema pembelian obligasi besar-besaran, yang dirancang untuk memicu ekonomi.

Langkah-langkah pelonggaran cenderung melemahkan mata uang.

"Mengingat posisi dolar AS baru-baru ini, selama beberapa minggu terakhir mundur kembali terhadap mata uang utama lainnya, mungkin lebih lanjut berjalan tetapi kami menduga bahwa banyak penurunan telah terjadi," katanya.

Sebuah pembalikan dalam tren penurunan dolar bisa berarti akhir untuk kenaikan euro baru-baru ini, tambahnya.

"Secara keseluruhan latar belakang untuk euro tidak terlalu positif, dengan data pertumbuhan masih lemah, meskipun kurang daripada di bulan-bulan sebelumnya," Credit Agricole mengatakan.

"Selain itu ada kekhawatiran baru tentang Yunani karena protes atas penutupan lembaga penyiaran negara menyoroti kesulitan dalam menerapkan langkah-langkah pemotongan defisit penting."

Dolar sebagian besar lebih rendah terhadap mata uang Asia-Pasifik pada Jumat.

Unit AS merosot menjadi 1,2523 dolar Singapura dari 1,2577 dolar Singapura sehari sebelumnya, menjadi 57,84 rupee India dari 58,51 rupee, menjadi 29,87 dolar Taiwan dari 29,95 dolar Taiwan dan menjadi 1.125,25 won Korea Selatan dari 1.135,57 won.

Greenback juga melemah menjadi 42,86 peso Filipina dari 43,15 peso dan menjadi 30,57 baht Thailand dari 30,94 baht. Namun dolar naik menjadi 9.947 rupiah Indonesia dari 9.937 rupiah.

Dolar Australia naik tipis menjadi 95,83 sen AS dari 94,50 sen, sementara yuan China menguat menjadi 15,48 yen dari 15,36 yen, demikian AFP.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013