Situbondo (ANTARA) - Pancaran Matahari terbit di ufuk timur berwarna jingga kemerahan mulai terlihat dari Ships to Ships (STS) Pelabuhan Kalbut, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Sejumlah karyawan PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) dan  PT Pertamina Trans Kontinental mulai bersiap melaksanakan aktivitas kesehariannya, ketika kedatangan kapal tanker milik Pertamina maupun swasta bersandar dengan mengapung di perairan laut Kalbut, Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Situbondo.

Sebelum melakukan perjalanan laut, para karyawan Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus itu terlebih dahulu dicek kesehatannya, karena sudah menjadi standar operasional prosedur (SOP) untuk keamanan dalam bekerja di perusahaan milik BUMN itu.

Usai diperiksa kesehatan masing-masing karyawan, mereka mulai menaiki kapal kayu milik masyarakat nelayan yang disewa oleh perusahaan milik negara itu untuk perjalanan ke kapal tunda atau tugboat dengan waktu tempuh sekitar 20 menit (sekitar 1 mil).

Selanjutnya, sejumlah karyawan kembali melakukan perjalanan laut menggunakan kapal tunda untuk bisa sampai ke kapal tanker milik Pertamina maupun swasta yang memuat elpiji atau liquified petroleum gas (LPG) puluhan ribu metricton dan mengapung di tengah laut dengan kedalaman sekitar 50 meter.

Total waktu tempuh dari pelabuhan menuju kapal tanker bermuatan elpiji itu sekitar 45 menit. Di situlah para karyawan mulai berbagi tugas melayani kapal tanker kapasitas kecil, melakukan pengisian LPG dari kapal induk elpiji atau biasa disebut motherships.
Sejumlah Kapal tanker mengapung antre melakukan aktivitas pengisian elpiji dengan cara ships to ships di STS Pelabuhan Kalbut Situbondo, Jawa Timur. ANTARA/HO-Foto PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus

STS Pelabuhan Kalbut Situbondo, Jawa Timur, menjadi tempat melayani pengisian elpiji dengan cara ships to ships (dari kapal ke kapal).

Ada dua kapal tanker "motherships" mengapung di Perairan Teluk Kalbut Situbondo. Motherships ini menjadi induk pengisian elpiji kapal tanker kapasitas kecil dari hampir seluruh Nusantara.

STS Kalbut Situbondo menjadi tonggak ketahanan energi nasional. Karena, selain menjadi tempat pengisian terbesar dibanding STS di pelabuhan lainnya, juga menyuplai elpiji ke hampir seluruh Indonesia.

STS Pelabuhan Kalbut, di antaranya menyuplai elpiji untuk Jawa Tengah (Rembang), Jawa Timur, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Tidak hanya menyuplai sejumlah provinsi tersebut, akan tetapi ketika ada permintaan mendesak karena suatu hal dari provinsi lain, STS Pelabuhan Kalbut Situbondo juga langsung melayani.

"Misal kapal tanker sudah melakukan pengisian elpiji di STS Pelabuhan Kalbut dengan tujuan Jawa Tengah, dan dalam perjalanan ada permintaan mendesak, tentunya kami bisa melayani, karena posisi di Kalbut strategis dan bisa dengan cepat melayani ke tempat lain," kata Loading Master PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus Whisnu Adi Prana.

Dalam sebulan, diperkirakan ada empat atau lima kali pembongkaran gas cair atau elpiji impor dan ditampung ke kapal motherships di STS Pelabuhan Kalbut.

Selanjutnya, penyebaran ke kapal tanker kecil untuk didistribusikan ke stasiun-stasiun darat di sejumlah provinsi wilayah timur Indonesia, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.

"Dalam satu kali pengiriman elpiji dari luar negeri (impor) sekitar 40.000 hingga 50.000 metricton, dan ditampung di kapal tanker motherships," kata Whisnu Adi Prana.

Aktivitas pengisian elpiji dari kapal tanker motherships ke kapal tanker ukuran kecil tidak pernah berhenti di STS Pelabuhan Kalbut.

Bahkan, dalam kurun waktu satu bulan, STS Pelabuhan Kalbut mampu melayani sekitar 70 kapal tanker elpiji dari berbagai provinsi di Indonesia.

Dalam aktivitas pendistribusian elpiji di STS Pelabuhan Kalbut juga dibantu oleh PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang merupakan anak perusahaan Pertamina, bergerak di bidang jasa maritim.

PT Pertamina Trans Kontinental berfungsi untuk memberikan dukungan secara total di setiap aktivitas perseroan.

"Dalam catatan kami, setiap satu bulan ada sekitar 70 kapal tanker yang dilayani untuk mendistribusikan elpiji ke sejumlah provinsi," ujar Port Manager STS Kalbut Situbondo, PT Pertamina Trans Kontinental, Galih Reistaning Wijaya.

STS Pelabuhan Kalbut, lokasinya sangat strategis, karena lautan menjorok ke daratan, serta dibatasi daratan di tiga sisi, sehingga menjadi tempat yang cukup aman bagi kapal tanker melakukan aktivitas pengisian elpiji dengan cara ships to ships.

PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus menyebut STS Pelabuhan Kalbut Situbondo, sebagai tonggak ketahanan energi nasional, karena hampir seluruh wilayah di Indonesia, gas cair atau elpiji disuplai dari STS pelabuhan itu.

Aktivitas pengisian elpiji dengan cara ships to ships ini juga memberi dampak positif bagi masyarakat pesisir Desa Semiring (sekitar Pelabuhan Kalbut).

Karena, kapal tanker berukuran kecil dan bersandar apung di Perairan Teluk Kalbut itu ketika melakukan pengisian LPG dari kapal motherships, seluruh kru kapal memesan logistik melalui warga setempat.

Keberadaan STS Pelabuhan Kalbut yang dikelola oleh PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus itu ke depan diharapkan terus memberdayakan masyarakat Situbondo, khususnya di daerah pesisir Desa Semiring, melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).

Apalagi, aktivitas pengisian LPG secara ships to ships di perairan Teluk Kalbut ini disebut terbesar dan menjadi tonggak ketahanan energi nasional.

 

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023