Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Bogor, seperti hujan lebat, angin kencang, dan lainnya. Semua harus aktif melakukan mitigasi dan pencegahan
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Iwan Setiawan mengingatkan warganya dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, untuk meningkatkan kewaspadaan karena daerah itu dikepung bencana.

"Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Bogor, seperti hujan lebat, angin kencang, dan lainnya. Semua harus aktif melakukan mitigasi dan pencegahan," kata Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Rabu.

Menurut dia, sikap waspada sangat penting untuk mengetahui sedini mungkin potensi alam di sekitar tempat tinggal.

Ia mengaku telah menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengenai bencana alam tanah longsor dan angin kencana yang mengakibatkan kerusakan 497 bangunan dalam sehari pada Selasa (31/10).

Iwan telah menginstruksikan BPBD dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk bergerak cepat melakukan penanganan serta menyiapkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana.

Baca juga: BPBD Bogor: 497 bangunan rusak akibat bencana longsor-angin kencang

Tak hanya itu, kata dia, para camat juga diminta aktif memonitor wilayah, termasuk lokasi-lokasi rawan bencana, dan gencar melakukan mitigasi untuk meminimalisasi dampak jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Saya sudah menginstruksikan BPBD, DPKPP, Dinsos, dan dinas terkait lainnya, untuk berkoordinasi melakukan pendataan kerugian materil dan non-materil atas bencana yang terjadi kemarin, dan mendistribusikan bantuan untuk warga terdampak, termasuk menyiapkan bantuan untuk rumah yang rusak,” tuturnya.

Iwan menjelaskan hingga hari ini petugas masih bersiaga untuk membantu warga. Seluruh personel juga dalam kondisi siaga jika sewaktu-waktu diperlukan.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat mengungkapkan sebanyak 497 bangunan di lima kecamatan mengalami kerusakan dalam sehari akibat diterjang bencana alam tanah longsor dan angin kencang.

Lima kecamatan tersebut yaitu Ciomas, Dramaga, Leuwisadeng, Sukaraja, dan Kemang. Kecamatan paling parah terdampak yaitu Ciomas yang dilanda bencana angin kencang di sembilan desa/kelurahan.

Baca juga: Angin kencang sebabkan pohon tumbang dan rumah rusak di Bogor

"Adapun bangunan yang terdampak 465 rumah, satu masjid, satu SD, satu TK dan dua mushalla," kata Ade Hasrat.

Selain berdampak pada ratusan rumah dan fasilitas umum, bencana alam angin kencang di Kecamatan Ciomas ini juga mengakibatkan dua orang mengalami luka ringan.

Ade Hasrat mengungkapkan bencana alam angin kencang juga terjadi di Kecamatan Dramaga dengan 15 rumah warga mengalami kerusakan.

"Untuk di Kecamatan Sukaraja tidak ada rumah yang rusak akibat angin kencang, namun ada sembilan rumah yang terdampak longsor," paparnya.

Kemudian di dua kecamatan lainnya yaitu Leuwisadeng terdapat satu rumah terdampak angin kencang serta di Kemang sebanyak tujuh rumah rusak juga akibat angin kencang.

Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat disertai angin kencang di sebagian Sumut

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023