kurang dari satu jam sampai setengah jam, pelakunya sudah ditangkap
Jakarta (ANTARA) - Pengelola Koja Trade Mal melapor ke personel Kepolisian Sektor (Polsek) Koja, Jakarta Utara usai mendapat ancaman  bom yang dikirim pada Kamis pagi.

"Tadi kira-kira jam 10.15 WIB, tim saya di PR mengecek Instagram (IG) kami IG promosi mengenai gedung dan keramaian. Begitu dicek, ternyata di dalam ada informasi dari follower yang biasanya mengikuti kegiatan kami, namanya si-X lah begitu ya, di dalamnya ada capture  (tangkapan layar) unggahan di X.com berupa ancaman, 'eh nanti di sekitar ini ada bom'," kata Direktur Operasional Koja Trade Mall Yogi Suprayogi ditemui di lokasi, Kamis.

Karena ada ancaman, Yogi mengaku lebih berhati-hati menindaklanjuti pesan yang dikirim ke media sosial perusahaan itu.

Meski itu sebuah tangkapan layar dari warganet biasa, tangkapan layar itu tetap disikapi dengan hati-hati oleh manajemen.

"Kami tidak boleh menanggapi itu, kemudian dianggap enggak ada. Kami langsung memberikan informasi ke Pak Kapolsek," kata Yogi.

Usai menerima laporan dari masyarakat, dalam waktu singkat, Kepala Polsek Koja langsung mengirimkan timnya untuk memeriksa dan mengolah data secara menyeluruh.

"Data diolah. Kurang dari satu jam sampai setengah jam, pelakunya sudah ditangkap," kata Yogi.

Menurut informasi terakhir, sebanyak enam pelajar dari Cilincing, sekolahnya juga sekolah negeri, mereka digelandang ke Markas Polsek Koja.

"Ini luar biasa ya kecepatannya penangkapannya. Motifnya apa, kami juga tidak tahu. Apakah dalam bentuk prank atau apa kami tidak tahu. Tapi buat kami, kan kami masyarakat apalagi pengelola kami juga was-was karena kami dalam lingkungan yang banyak orang di sini. Sehingga dengan begitu cepatnya pak Kapolsek mengambil tindakan, detik ini sudah tertangkap pelakunya dan para pengunjung tetap bisa berbelanja secara kondusif," kata Yogi.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni membenarkan bahwa enam pelajar setingkat SMA dibawa ke kantor polisi untuk didalami terkait unggahan di media sosial.

"Saat ini kami masih mendalami motif dari yang bersangkutan. Terutama terhadap admin akun media sosial yaitu satu orang pelajar perempuan, yang lain laki-laki. Semuanya satu sekolah," kata Kapolsek.
Baca juga: Pelajar SMK di Jakarta berhasil konversikan kendaraan BBM ke listrik
Baca juga: Pelajar Jakarta temukan beragam manfaat dari minum jamu
Baca juga: DKI libatkan pelajar kurangi pelanggaran ketertiban umum

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023