Beirut (ANTARA News) - Para pejuang Hisbullah menembakkan roket-roket ke kota Haifa, Israel, Minggu menewaskan delapan orang, sementara Israel terus melancarkan serangan di Lebanon untuk melumpuhkan kelompok Muslim Syiah itu. Para dokter Israel mengatakan lebih dari 12 orang juga cedera di Haifa, kota terbesar ketiga Israel. Kota itu diserang oleh paling sedikit lima roket termasuk satu menghantam sebuah stasiun kereta api. Hisbullah, menurut Reuters, mengaku bertanggungjawab atas serangan-serangan roket itu, yang menurutnya untuk membalas pembunuhan warga sipil oleh Israel dan perusakan prasarana-prasarana Lebanon. Serangan-serangan udara Israel menghantam Beirut Sabtu malam untuk hari kelima serangan yang tidak mendapat tindakan Dewan Keamanan PBB dan hanya sebuah imbauan lunak untuk menahan diri dari sekutu Israel, AS. Presiden AS George W.Bush yang berbicara di KTT G-8 (kelompok delapan negara industri) di Rusia, menyebut serangan Israel adalah untuk mempertahankan diri dan tidak mendukung permintaan Lebanon bagi gencatan senjata segera. "Pesan kami kepada Israel adalah pertahankan diri sendiri tapi menyadari akan konsekuensi itu, jadi kami mmendesak agar menahan diri," kata Bush yang menyalahkan Hisbullah atas konflik di Lebanon itu. Bom menghantam daerah-daerah pinggiran selatan Beirut dalam serangan Sabtu malam yang membakar kompleks televisi Al Manart milik Hisbullah, kata para saksimata. Sinyal stasiun televisi itu dua kali menghilang sebentar sebelum kembali normal. Presiden Perancis Jacques Chirac menyerukan gencatan senjata. PM Inggris Tony Blair mengatakan jalan untuk menghentikan aksi kekerasan adalah menangani alasan-alasan di belakangnnya, menyalahkan Hisbullah dan sekutu-sekutunya Suriah dan iran. AS sebelumnya menghambat tindakan Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan gencatan senjata, dan mengatakan fokus bagi diplomasi harus pada KTT di St Petersburg, Rusia. Serangan Israel itu, yang menewaskan lebih dari 100 orang semuanya warga sipil kecuali empat orang, bertujuan untuk melumpuhkan Hisbullah dan memaksa Lebanon mengeluarkan kelompok dukungan Suriah dan Iran itu dari pangkalan-pangkalan peebatasan selatannya. Sebelum serangan terhadap Haifa Ahad itu, Hisbullah menembakkan sekitar 700 roket ke sejumlah kota di Israel utara, menewaskan empat warga Israel, sejak serangan lintas batas mereka Rabu di dimana kelompok itu menangkap dua tentara Israel dan menewaskan delapan lainnya. Serangan bom Israel adalah yang paling menghancurkan sejak invasi tahun 1982 untuk mengusir para pejuangan Palestina. Israel mengatakan Lebanon harus melaksanakan resolusi PBB yang menetapkaan perlucutaan senjata para pejuang Hisbullah, satu kelompok Syiah yang dibentuk tahun 1982 untuk memerangi pendudukan Israel yang berlangsung 22 tahun. Tapi pemerintah Beirut, yang dipimpin satu koalisi anti Suriah tidak bersatu dan tidak berdaya menangani Hisbullah, satu-satunya faksi Lebanon yang tetap menguasai senjata setelah perang saudara 1975-1990. Hisbullah mengatakan pihaknya ingin menukarkan dua tentara Israel yang ditangkap itu dengan para tahanan Lebanon dan Arab yang mendekam di penjara-penjara Israel. Serangan di Lebanon itu berbarengan dengan satu serangan Israel di Jalur Gaza 28 Juni dalam usaha untuk membebaskan seorang tentara yang ditahan dan menghentikan serangan roket para pejuang Palestina. Israel, Minggu meluaskan serangan menewaskan seorang warga sipil palestina di Gaza selatan dan tiga pejuang di utara. Operasi itu, yang bertujuan untuk membebaskan seorang tentara yang ditahan dan menghentikan para pejuang menembakkan roket-roket , meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Palestina pimpinan Hamas, yang menuntut pembebasan tahanan Palestina dengan kopral Israel itu. Kendaraan lapis baja Israel, yang didukung helikopter menembakkan senapan mesin, memasuki tanah pertanian dekat Beith Hanoun, sementara para pejauang meledakkan bom dan melemparkan granat anti tank. Tiga pejuang tewas dalam serangan udara Israel. Paling tidak 10 warga Palestina cedera dalam serangan itu dan satu serangan udara. Di Gaza selatan, bagian-bagian dari yang diserang pasukan Israel setelah penculikan itu, tentara amembunuh seorang wanita Palestina di rumhanya, kata para dokter. Para saksiamata Palestina mengatakan sebuah peluru tank Israel; menghantam dekat rumahnya. Pasukan Israel mundur dari Gaza utara sepekan sebelumnya setelah melancarkan serangan besar-besaran ke daerah itu, yang ditinggalkan Israel tahun 2005 setelah pendudukan selama 38 tahun.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006