Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian RI, Jenderal Pol Timur Pradopo meminta maaf kepada wartawan dan media yang bersangkutan terkait tertembaknya dua wartawan oleh polisi saat meliput demo kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Saya mohon maaf pada media yang kebetulan ada di kerumunan itu. Jadi tidak mungkin kalau ada hal-hal penembakan," kata Timur di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa sebelum Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI.

Ia menegaskan, pihaknya bertanggungjawab dan akan membiayai korban hingga sembuh.

"Polisi bertanggung jawab mulai nanti dia sembuh, nanti kita lakukan," katanya.

Dikatakannya, saat ini, pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang ada di lapangan saat kedua wartawan itu tertembak.

"Polda, Polres lagi diperiksa. Siapa yang melaksanakan, kenapa seperti itu. Nanti menunggu pemeriksaan," ujar Timur.

Sebagaimana diketahui, dua wartawan mengalami luka tembak saat melaksanakan tugasnya meliput aksi demo. Kedua wartawan yang tertembak itu bertugas meliput di Jambi dan Ternate, Maluku Utara.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013