Bisa memfasilitasi para pelaku usaha mikro membuat produk-produk kerajinan dari kulit mulai sepatu sampai aksesoris dari kulit lainnya,
Garut, Jawa Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, membangun Rumah Produksi Bersama untuk menunjang kegiatan produksi kreatif berbahan kulit di kawasan Gedung PKL Jalan Guntur, Kecamatan Garut Kota agar terus produktif dan mampu bersaing dengan produk dari luar daerah.

"Ya Rumah Produksi Bersama untuk membantu para pelaku usaha, pelaku usaha mikro untuk produk berbahan kulit," kata Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro (Diskop UKM) Kabupaten Garut Erni Herdiani di Garut, Jumat.

Ia menuturkan tempat yang dijadikan sebagai rumah bersama produk kulit khas Garut itu sebelumnya merupakan Gedung PKL 1.

Selanjutnya, kata dia, Pemkab Garut memanfaatkan bangunan Gedung PKL 1 itu untuk kegiatan usaha membuat berbagai produk kerajinan bahan kulit seperti sepatu, sampai aksesori lainnya.

"Bisa memfasilitasi para pelaku usaha mikro membuat produk-produk kerajinan dari kulit mulai sepatu sampai aksesoris dari kulit lainnya," kata Erni.

Ia mengatakan tempat tersebut saat ini sudah dalam tahap pembangunan yang ditargetkan selesai Desember 2023, kemudian sudah bisa dimanfaatkan 2024.

Baca juga: Kemenparekraf edukasi masyarakat untuk menumbuhkan game kearifan lokal

Baca juga: Bupati Garut tawarkan wisata Leuwi Kanjeng Dalem dikelola swasta


Tempat itu, lanjut dia, nantinya bisa membantu pelaku UKM yang membutuhkan peralatan produksi, kemudian bisa melakukan kegiatannya di rumah bersama itu.

Ia berharap adanya rumah bersama bagi pelaku UKM produk kulit itu bisa berdaya saing dengan daerah lain, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

"Supaya bisa berdaya saing dengan produk kulit dari kabupaten lain, dan harus bisa berdaya saing dengan produk luar," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Ridwan Effendi menambahkan, Gedung PKL itu sebelumnya pinjam pakai oleh pedagang kaki lima di Garut, kemudian sekarang sudah serah terima aset untuk dijadikan rumah bersama produk kulit.

"Aset tanah dan bangunan telah diserahterimakan penggunaannya kepada Diskop UKM," kata Ridwan.

Baca juga: Kemenparekraf sebut pariwisata hijau untuk menguatkan ekonomi kreatif

Baca juga: Jabar bantu biaya sertifikasi pertanian organik untuk petani di Garut


 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023