Forum yang berlangsung selama dua hari itu dihadiri oleh para pengambil keputusan senior, pakar internasional, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membahas cara-cara inovatif guna mempercepat transisi energi dan mendorong aksi iklim global. Acara tersebut juga akan memberikan wawasan mengenai sesi ke-28 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (COP28) mendatang, kata pihak penyelenggara.
Forum Wina ini diselenggarakan bersama oleh Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Industrial Development Organization/UNIDO), pemerintah Austria, dan Institut Internasional untuk Analisis Sistem Terapan (International Institute for Applied Systems Analysis).
Dalam upacara pembukaan forum itu, Presiden Austria Alexander Van der Bellen mengatakan bahwa menjelang COP28, forum tersebut "dapat berfungsi sebagai peluang untuk menggarisbawahi pentingnya aksi guna menghasilkan solusi ramah lingkungan yang inovatif di sektor energi dan membangun koalisi."
Sementara itu, Direktur Jenderal UNIDO Gerd Mueller mengatakan, "Kita membutuhkan sebuah model pertumbuhan dan globalisasi global yang baru, berkelanjutan, dan adil. Hal ini berarti meningkatkan produksi dengan energi yang lebih sedikit, emisi yang lebih sedikit, dan sumber daya yang lebih sedikit. Kami akan berdiskusi dan memberikan solusi nyata untuk transformasi hijau guna melindungi iklim, masyarakat, dan planet ini bagi generasi mendatang."
Lebih dari 50 acara sela akan diadakan selama forum tersebut. Pada Jumat (3/11), Organisasi Pengembangan dan Kerja Sama Interkoneksi Energi Global, sebuah organisasi yang berbasis di Beijing dan didedikasikan untuk mendorong pengembangan energi berkelanjutan, akan menyelenggarakan acara sela bertajuk "Pengembangan meteorologi untuk masa depan yang berkelanjutan" bersama dengan Organisasi Meteorologi Dunia dan raksasa teknologi China, Huawei.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
