Jakarta (ANTARA News) - Dalam postur APBNP 2013, pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp1.502,0 triliun atau turun Rp27,7 triliun dari target APBN tahun 2013 sebesar Rp1.529,7 triliun.

Siaran pers Kementerian Keuangan Selasa menyebutkan penurunan pendapatan negara itu disebabkan turunnya proyeksi penerimaan perpajakan menjadi Rp1.148,4 triliun dari target Rp1.193,0 triliun.

Namun demikian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meningkat Rp17,0 triliun mejadi Rp349,2 triliun dibandingkan target APBN 2013 sebesar Rp332,2 triliun.

Sementara itu belanja negara diperkirakan mencapai Rp1.726,2 triliun atau naiki Rp43,2 triliun dari pagu APBN 2013 Rp1.683,0 triliun. Peningkatan tersebut berasal dari perubahan anggaran belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah.

Belanja pemerintah pusat diperkirakan mencapai Rp1.196,8 triliun meningkat Rp42,4 triliun dan transfer daerah meningkat Rp0,7 triliun menjadi Rp529,4 triliun.

Sedangkan defisit anggaran diperkirakan mencapai Rp224,2 triliun (2,3% dari PDB) lebih besar dari rencana semula dalam APBN 2013 Rp153,3 triliun (1,65% dari PDB).

Asumsi dasar ekonomi makro APBNP 2013 yakni pertumbuhan ekonomi 6,3 persen, inflasi 7,2 persen, nilai tukar Rp9600/dolar AS, tingkat suku bunga SPN 3 bulan 5,0 persen, harga minyak Indonesia 108,0 dolar AS/barel, lifting minyak 840 ribu barel/hari dan lifting gas 1.240 ribu barel/hari.

Pewarta: Budi Suyanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013