Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Brawijaya Mahfud MD melakukan pembahasan dengan para pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkan universitas tersebut agar lebih dikenal di dunia.

Mahfud yang juga Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut hanya dilakukan oleh kurang lebih sepuluh orang dan tidak ada agenda terkait politik.

"Saya ke sini hanya rapat dengan sepuluh orang, bukan kunjungan politik, tidak bicara politik sama sekali. Kami bicara pengembangan Universitas Brawijaya agar lebih mendunia," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan, saat ini memang Universitas Brawijaya sudah mulai dikenal oleh dunia sebagai salah satu universitas pilihan untuk menimba ilmu.

Baca juga: Empat srikandi Universitas Brawijaya dikukuhkan sebagai profesor

Baca juga: Mahfud MD minta kampus dorong mahasiswa munculkan ide-ide besar


 Namun, ia berharap pada tahun-tahun mendatang, Universitas Brawijaya bisa lebih memperluas cakupannya.

"Sekarang sudah mendunia, tapi tahun depan bisa lebih meluas lagi jangkauannya," kata Mahfud.

Dalam kesempatan itu Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo menambahkan, salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, salah satunya adalah terkait rencana kerja Universitas Brawijaya khususnya bagi rektor.

Salah satu bahasan dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, adalah terkait program Globalizing Universitas Brawijaya. Program tersebut, diharapkan membuat Universitas Brawijaya lebih dikenal di dunia internasional.

"Kita harap dengan melakukan Globalizing UB, universitas bisa semakin dikenal di kancah internasional, kira-kira begitu," katanya.

Berkaitan dengan Mahfud MD yang merupakan anggota MWA UB, namun juga menjadi salah satu bakal calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Widodo mengatakan bahwa pihak universitas tetap bersikap netral dan tidak mendukung pasangan calon tertentu.

"Universitas Brawijaya juga menjaga posisinya, kita tidak mendukung salah satu calon, tetapi kita netral sebagai dunia perguruan tinggi, di sini dosen-dosen juga harus netral. Beliau (Mahfud) jadi MWA juga sudah lama dan tidak ada ketentuan yang dilanggar," katanya.

Baca juga: Mahfud MD: Lulusan kampus jadi koruptor tak sampai 1 persen

Baca juga: Di tapal kuda Jatim, Unibraw sosialisasi "kampung tangguh"
​​​​​​​


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023